Washington (ANTARA News) - Setelah lebih dari 17 tahun mempelajari Matahari, upaya bersama badan antariksa AS dsan Eropa akan berakhir Selasa. Misi matahari Ulysses sebegitu jauh berlangsung lebih lama ketimbang prediksi rentang kehidupannya, namun kian menurunnya kemampuan tenaga penggerak untuk menjalankan pesawat itu telah mendorong Badan Antariksa Eropa (ESA) Badan Antariksa dan Aeronautika AS (NASA) untuk mengakhiri proyek tersebut. Ulysses dirancang untuk mengkaji angin matahari dan memberikan para ilmuwan pandangan yang kompleks dan menyeluruh atas berbagai partikel yang dipancarkan ke tata surya oleh Matahari. Sebegitu jauh Ulysses hanya memberikan kepada para ilmuwan gambaran di kawasan kutub Matahari, pemandangan atas Jupiter dan debu antariksa di tata surya. "Selama rentang hidupnya yang panjang, Ulysses merumuskan kembali pengetahuan kita atas heliosfir dan memberikan jawaban tentang lingkungan di tata surya kita yang tak kita ketahui," kata ilmuwan NASA, Ed Smith, dalam pernyataannya, seperti dikutip DPA. Ulysses diluncurkan dengana pesawat ulang-alik antariksa Discovery pada Oktober 1990 dan didorong ke Jupiter, tempat pesawat itu dilontarkan dengan gaya lontar planet itu ke posisi yang mengorbit Matahari. Pesawat itu memiliki kecepatan 56.000 km per jam dan telah menempuh perjalanan sejauh 8,6 miliar km. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008