Pekanbaru, (ANTARA) - Media massa secara tidak langsung telah berkontribusi terhadap kenaikan jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak politiknya (golput) dalam pemilihan kepala daerah (pilkada), kata Ketua Dewan Pers Ichlasul Amal. "Media massa memberikan kontribusi dengan pemberitaan yang menguak kebobrokan partai politik," katanya di sela diskusi Peliputan Wartawan dalam Pilkada di Pekanbaru, Riau, Kamis. Kesimpulan itu diambilnya setelah melihat kenaikan jumlah pemilih golput dalam pilkada di sejumlah daerah, seperti di Jawa Barat dan Jawa Timur, yang dinilai berkorelasi dengan pemberitaan media massa di era reformasi. Menurut dia, hal itu mengandung tuah positif dari kebebasan pers. Ini jangan dinilai sebagai sesuatu yang merugikan, katanya. Media massa sesungguhnya sudah cukup berperan dalam mencerdaskan masyarakat dengan pemberitaan yang kritis terhadap kinerja partai politik dan pemerintah, katanya pula. Ia kemudian mencontohkan, pers di era orde baru lebih banyak memberitakan hal-hal yang bagus-bagus, tapi berdampak pada pengebirian akses masyarakat terhadap informasi. Partai politik hendaknya melihat fenomen golput sebagai pertanda untuk segera melakukan pembenahan sistem internal guna merebut kembali simpati masyarakat. "Ini seharusnya menjadi peringatan bagi partai politik untuk melakukan perubahan karena banyak masyarakat sudah jenuh dengan partai politik yang hanya bisa obral janji tanpa ada bukti," katanya. (*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2008