Jayapura (ANTARA) - Sekitar 1.200 warga saat ini terdaftar di perwakilan TNI-AU di Wamena agar dapat dikeluarkan dari kota tersebut pascademo anarkis yang menewaskan 28 orang.

Komandan Lanud Silas Papare, Marsekal Pertama TNI Triwibowo kepada Antara di Jayapura, Rabu mengakui warga yang mendaftar itu karena merasa ketakutan dan memilih untuk keluar dari kawasan lembah Baliem.
Baca juga: Papua Terkini - Lanud Silas Papare buka posko peduli korban Wamena

Untuk membantu warga, Mabes TNI menyiapkan pesawat hercules dan saat ini satu hercules TNI-AU sudah disiagakan membantu mengevakuasi warga.

“Dijadwalkan dua hercules TNI-AU disiapkan untuk membantu warga khususnya yang mengalami luka-luka,” kata Marsma TNI Triwibowo seraya menambahkan Mabes Polri juga mengoperasikan satu pesawat CN. Dijadwalkan Kamis (26/9) satu hercules TNI-AU akan bergabung sehingga dapat mengangkut warga yang ingin dievakuasi dari Wamena, kata Marsma TNI Triwibowo.
Baca juga: Jenazah perantau Sumbar korban kerusuhan Wamena akan dipulangkan
Baca juga: RSUD Wamena tidak bisa beroperasi akibat pemadaman listrik


Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal secara terpisah mengakui, demo anarkis di Wamena yang terjadi Senin (23/9) menyebabkan ratusan bangunan rusak dan dibakar baik milik pemerintah maupun swasta dan warga sipil.

Tercatat 28 orang meninggal yang sebagian besar akibat tidak sempat menyelamatkan diri akibat rumah atau ruko mereka dibakar pendemo serta puluhan orang mengalami luka-luka.

Saat ini para korban yang mengalami luka-luka dievakuasi ke Jayapura untuk mendapat perawatan, tambah Kombes Kamal.
Baca juga: Papua terkini- Dua pesawat TNI evakuasi korban pascakerusuhan Wamena
 

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Muhammad Yusuf
COPYRIGHT © ANTARA 2019