Cirebon, (ANTARA News) - Wartawan Indosiar, Agus Suci Iswahyudi, ditendang Sahprudin, anggota marinir berpangkat Praka saat meliput Operasi Pekat Polres Indramayu yang tengah merazia pengunjung Diskotik Flamingo di Losarang, Indramayu, Sabtu dinihari sekitar pukul 00.14 WIB. Diduga oknum dari Yon Howitzer 2, Marinir Cilandak Jakarta yang saat kejadian berpakaian preman itu, tidak berkenan terkena sorotan kamera Agus saat berada di diskotik, lalu melancarkan tendangan tepat mengenai ulu hati Agus yang langsung jatuh terduduk. Agus kemudian diamankan petugas Dalmas Polres Indramayu untuk mencegah amukan berikutnya. Sayangnya petugas kepolisian tidak langsung mengamankan pelaku tetapi hanya memeriksa identitas pelaku. Dengan diantar rekan-rekan wartawan lainnya, Agus yang mengaku masih sesak di bagian dada kemudian mendatangi RS Indramayu untuk dilakukan visum sebagai bukti penganiayaan. Namun Direktur RS Indramayu Dr Dedi Rohendi justru menolak melakukan visum dengan alasan harus ada pengantar dari POM Angkatan Laut (POMAL) sebagai petugas yang akan melakukan penyidikan. Akhirnya Agus melaporkan kasus itu ke POMAL di Jalan Raya Klayan, Cirebon, Sabtu sekitar pukul 10.00 WIB dengan diantar belasan wartawan cetak dan elektronik yang bertugas di Cirebon. Pasi Intel Lanal Cirebon Kapten Dede Rukman yang menerima perwakilan wartawan menyampai permohonan maaf atas kejadian itu dari Danlanal Cirebon Letkol Laut (P) Denih Hendrata dan Wadanyon Howitzer 2 Marinir Mayor Mar Jasiman Purba. "Kami akan menindaklanjuti pengaduan ini, dan setelah dilakukan penyidikan maka hasilnya akan diserahkan kepada Angkum (Atasan Yang Berhak Menghukum, red.). Tadi Angkum yaitu Wadanyon Howitzer 2 sudah menyatakan akan menghukum yang bersangkutan jika bersalah," katanya. Jasiman kepada ANTARA sudah menyampaikan permohonan maaf karena anak buahnya telah melakukan penyerangan kepada wartawan. "Baik wartawan maupun kami, tidak menginginkan kejadian ini. Yang bersangkutan sudah melapor dengan mengatakan bahwa tindakan itu sebagai reaksi reflek karena mendapat sorotan kamera," kata Jamisan yang menghubungi melalui ponsel dari Jakarta. Pelaku yang diamankan POMAL kemudian dipertemukan dengan Agus Suci alias Rudi Wowor di Markas POMAL Cirebon. Disaksikan perwakilan wartawan, dan Pasi Intel Lanal Cirebon, pelaku kemudian meminta maaf kepada Agus dan keduanya kemudian berangkulan sebagai tanda tidak ada dendam diantara mereka. Agus, sebagai pelapor juga meminta jaminan keamanan jika ada tekanan dari pihak manapun yang bertujuan untuk mencabut laporannya. "Kami menjamin keamanan Agus, dan jaminan ini sudah disampaikan Danlanal Cirebon," kata Pasi Intel Dede Rukman menjawab pertanyaan Agus. Sampai berita ini diturunkan Agus dan pelaku masih menjalani pemeriksaan di Markas POMAL untuk proses penyidikan.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2008