Kotabaru (ANTARA News) - Sejumlah penumpang kapal rute Kotabaru-Geronggang Kecamatan Kelumpang Tengah di Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan terpaksa membuang sebagian muatan beriupa sembako) di perairan Tanjung Dewa, akibat gelombang besar. "Daripada celaka kapal terbalik, lebih baik barang-barang yang ada di atas kapal dibuang ke laut, agar badan kapal dapat menyesuaikan tingginya gelombang," kata Husdi, salah seorang penumpang kapal kepada ANTARA News, Sabtu. Diantara semabko yang dibu8ang adalah, minyak goreng, dan bensin beberapa jerigen, mie instan, tepung dan barang kebutuhan sehari-hari yang total jumlahnya mencapai jutaan rupiah. "Padahal malam itu perjalanan kami baru sekitar satu jam, gelombang sudah besar dan angin kencang," ucapnya. Tidak mungkin berlayar kembali ke dermaga di Kotabaru karena lebih berbahaya, sehingga kami memutuskaan membuang barang yang nilainya sekitar Rp10 juta. Dalam beberapa hari ini gelombang laut di perairan Tanjung Pemancingan, Tanjung Dewa, dan Tanjung Smalantakan, mencapai sekitar 2-3 meter. Kondisi tersebut berbahaya bagi kapal-kapal kecil yang membawa angkutan sembako dan barang-barang dalam jumlah besar. Sementara sebagian penumpang yang berada di dalam kapaal, mulai tenang setelah kapal dapt berlayar dengan sedikit lebih ringan dan lioncah daloam memecah gelombang. Apuh, seorang warga Geronggang, mengaku beberapa pekan terakhir ini gelobang laut di wilayah utara Kotabaru kurang bersahabat. Untuk itu nelayan dan warga yang hendak bepergian menggunakan kendaraan apal harus berhati-hati. "Meskipun tidak ada korban, namun tidak salahnya jika kita berhati-hati dan selalu memantau pengumuman dari badan metrologi dan geofisika, agar selamat," katanya. Sementara itu, Kepala Kantor Administrasi Pelabuhan (Kanpel), Kotabaru, Taufiqurrahman, hingga saat ini belum berhasil dikonfirmasi, terkait pengumuman terjadinya tinggi gelombang di perairan Kotabaru.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008