Tokyo (ANTARA News) - Seminggu menjelang berlangsungnya pertemuan KTT G8 di Hokkaido pada 7-9 Juli mendatang, aparat keamanan Jepang meningkatkan keamanannya dengan menggelar puluhan ribu polisi, baik di Tokyo, maupun Hokkaido, serta beberapa bandara internasionalnya. Penelusuran ANTARA di Tokyo, Sabtu, aparat kepolisian sudah bertebaran ke seantero pojok ibukota sejak seminggu lalu, lengkap dengan senjata pistol di pinggang dan pentungan serta helm berwarna putih. Sebulan sebelumnya Jepang sudah melakukan pengamanan ekstra, namun tidak terlihat secara menyolok. Berbeda betul dengan keadaan saat ini menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G8 yang akan dimulai Senin (7/7) pekan depan. Kemunculan aktif polisi sebetulnya terasa saat berlangsungnya pertemuan KTT G8 tingkat menteri luar negeri di Kyoto pada akhir Juni lalu. Kota Tokyo, Osaka dan Kobe sudah terlihat mulai waspada, sejak Menlu Amerika Serikat Condolezza Rice memastikan hadir di Kyoto. Sejak itulah petugas kepolisian berada di jalan-jalan raya utama, pintu masuk dan keluar jalan tol, serta patroli mobil yang diintensifkan kegiatannya hingga ke sudut-sudut kota. Kedutaan-kedutaan besar anggota G8, khususnya Kedubes AS di Tokyo mendapat pengawalan ekstra ketat dengan menggunakan sejumlah bus polisi. Hal serupa juga berlaku bagi Konsulat Jenderal AS di Osaka. Suasana ketat kini terasa sekali di bandara Narita, Haneda, dan stasiun-stasiun bus, serta kereta api, dan juga komplek pertokoan (yang biasanya menyatu dengan stasiun kereta) petugas polisi baik pria maupun wanita terlihat hilir mudik. Mereka menyusuri gedung, stasiun, terminal mulai dari ujung bangunan, pelataran stasiun kereta/bus, hingga berdiri di tengah keramaian dengan menggunakan tangga kecil agar terlihat lebih tinggi dari para pengunjung. Yang terlihat bertebaran di kota hanyalah aparat kepolisian yang menggunakan seragam putih biru, dan sepatu lars hitam. Sedangkan polisi bermotor besar tetap hilir mudik dengan santai. Berbeda dengan di Indonesia, tentara tidak terlihat sama sekali. Meski keberadaan mereka kini terlihat secara mencolok mata, namun para penduduk Tokyo tidak merasa terganggu. Suasana Sabtu yang panas (sudah masuk musim panas) justru banyak dimanfaatkan warga ke luar rumah untuk menikmati suasana akhir pekan. Capai 20.000 polisi Di Tokyo sendiri, jumlah petugas polisi yang diterjunkan di tengah kota diperkirakan mencapai 20.000 personel guna mengamankan KTT G8. Aparat kepolisian berasumsi bahwa serangan teroris bisa saja terjadi, tidak saja di Hokkaido, tetapi juga ibukota Jepang. Polisi terlihat bertebaran di kawasan perbelanjaan mewah, Ginza, dan lokasi keramaian publik lainnya seperti di Shibuya, dan Shinjuku. Bahkan di areal Shinjuku, sekelompok polisi, Sabtu siang itu, menghentikan kendaraan, terutama truk dan kendaraan jenis box di lokasi yang dijadikan kawasan pemeriksaan ketat. SIM, serta pemeriksaan baik di dalam kendaraan maupun bawah kendaraan diperiksa secara teliti. Peristiwa pemboman pernah terjadi saat berlangsungnya KTT G8 di Inggris, tiga tahun lalu, yang menyerang London, meksipun lokasi KTT dan ibukota Inggris itu berjauhan.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008