London, (ANTARA News) - Petenis nomor satu dunia Roger Federer mengatakan Minggu, kekalahannya atas Rafael Nadal yang menyebebkan ia gagal menyandang gelar tunggal putra Wimbledon keenam kalinya, merupakan kekalahan terberat dalam karirnya dan hal itu terjadi sebagian karena buruknya penerangan. Petenis Swiss itu mengatakan, ia tidak mau mencari-cari alasan atas kekalahannya, namun menyatakan penerangan yang kurang bagus di Centre Court menjadi salah satu kekalahan 6-4 6-4 6-7 6-7 9-7 yang menegangkan di final, yang dua kali dihentikan karena hujan. "Ini merupakan bencana dan Prancis Terbuka tidak dapat dijadikan perbandingan," kata Federer dalam temu pers. Federer kalah tiga kali atas di final Prancis Teruka. "Ini amat menyakitkankan, tentu saja, Anda tahu, kalah dalam turnamen besar di dunia ini tapi lampu kurang terang," kata petenis berusia 26 tahun i tu dalam temu pers. "Tentu saja itu bukan penentu utama, tapi itu merupakan salah satu masalah. Saya hanya dapat mengucapkan selamat kepada Rafa karena usahanya yang luar biasa itu," katanya. Federer, yang juga mengatakan ia berusaha keras mengatasi angin kencang, sebenarnya sedang mengincar rekor di era modern ini, yaitu menang di All England Club sebanyak enam kali berurutan tetapi ia hanya menemui rasa kecewa. "Itu mungkin merupakan kekalahan terberat bagi saya," katanya. Federer mengatakan terlalu dini baginya untuk menyebutkan mana pertandingan yang paling fantastis yang sudah dilakoninya. "Mungkin nanti akan saya alami. Tetapi sekarang masih belum dapat ditentukan. Sekarang bertanding saja dulu," katanya. "Saya gembira hidup dalam pengharapan. Saya gembira dengan cara hidup saya. Hanya itu yang dapat saya lakukan saat ini," ujarnya. Ia mengatakan gembira dapat mengatasi begitu banyak pukulan kuat dari lawannya pada momen ktitis dan ia amat yakin pertandingan yang berlangsung lima set itu sebenarnya dapat dimenanginya. "Betul-betul saya merasakan kami berdua bertanding amat keras hingga akhirnya pada akhir laga diketahui apa yang terjadi. Dalam tenis, sayangnya, tetap ada yang kalah dan yang menang, tidak ada seri," katanya, seperti diwartakan Reuters. (*)

Pewarta: anton
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2008