Bandarlampung (ANTARA News) - Sejumlah warga pengguna kendaraan bermotor di Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung, menyatakan keheranan sekaligus kekecewaan karena kendati harga bahan bakar minyak (BBM) sudah dinaikkan, namun tetap saja terus terjadi kelangkaan dan antrean mendapatkan BBM itu. "Bagaimana ini pemerintah dan Pertamina, kenapa masih saja masyarakat susah mendapatkan BBM terutama bensin. Kan harga sudah naik," tanya Sujatman, warga masyarakat, di Bandarlampung, Selasa. Dia mengeluhkan, kendati hanya memiliki sepeda motor, tapi harus antre sampai kepanasan dan berlama-lama hanya untuk mengisi penuh tangki BBM jenis premium (bensin) di kendaraannya yang telah habis. "Kan harga BBM sudah naik, belum berhenti kami merasakan akibatnya, kenapa sekarang bensin sulit didapatkan lagi," ujar dia. Akibat kelangkaan itu, sejumlah warga termasuk para awak angkutan umum harus menghabiskan waktu dengan antre di SPBU, serta meninggalkan urusan lainnya, untuk mendapatkan BBM yang diperlukan. Sejumlah warga lainnya, menyatakan rasa jengkel dan mendesak agar Pertamina dapat memberikan penjelasan serta mempertanggungjawabkan kondisi kelangkaan BBM yang terjadi berulangkali di Lampung dan beberapa daerah lainnya itu. "Ada apa sebenarnya sekarang ini, BBM kok selalu jadi masalah membuat masyarakat umum seperti kami semakin susah saja," ujar warga Bandarlampung lainnya. Para ibu rumah tangga di ibukota Provinsi Lampung itu, juga mempertanyakan konsekuensi kebijakan pemerintah yang mendorong agar masyarakat beralih dari penggunaan minyak tanah menjadi gas, untuk memasak dan keperluan sehari-hari. Namun kenyataannya, akhir-akhir ini persediaan gas (elpiji) khususnya tabung isi 12 kg justru sulit didapatkan termasuk dari dealer resmi Pertamina atau masih bisa mendapatkan tapi terpaksa harus membeli dengan harga jauh di atas patokan yang ditetapkan. "Nggak tahu apa maunya pemerintah ini, disuruh pakai gas tapi gasnya malah susah dan mahal. Apa harus kembali pakai kayu bakar dan arang lagi seperti zaman dulu," kata Ny Waliyah pula. Dalam beberapa hari sejak Sabtu (5/7) akhir pekan lalu, warga di Bandarlampung dan tempat lain di Provinsi Lampung kesulitan mendapatkan BBM jenis premium untuk kendaraan bermotor mereka yang kembali langka dan sulit diperoleh pada umumnya SPBU setempat. Hingga awal pekan ini, antrean konsumen mendapatkan premium di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) itu juga masih belum berakhir. Warga Lampung juga masih kesulitan mendapatkan gas isi 12 kg, kendati harga sudah dinaikkan tetap belum menjamin persediaan gas itu pulih seperti sebelumnya. Karena itu, sejumlah warga di Lampung menduga oknum tertentu ada yang bermain dan mengambil keuntungan di balik kelangkaan BBM dan gas itu, sehingga seharusnya aparat segera bertindak terhadap mereka, dan pihak Pertamina harus menjelaskan masalah itu serta mempertanggungjawabkannya kepada masyarakat.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008