Jakarta, (ANTARA News) - Pemerintah akan menetapkan asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) pada 140 dolar AS per barel, atau lebih tinggi dari asumsi sebelumnya 120 dolar AS per barel karena melihat perkembangan harga minyak dunia akhir-akhir ini, kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. "Implikasinya seperti saya sebutkan, subsidi BBM akan mendekati Rp300 triliun, kalau tidak salah sekitar Rp296 triliun antara listrik dengan BBM," katanya di Jakarta, Selasa. Menkeu menjelaskan, pemerintah juga memberikan bantalan fiskal untuk menutupi resiko kalau harga minyak dunia meningkat di atas 140 dolar AS per barel. "Untuk itu mungkin kita akan meng-cover-nya pada tingkat harga tertentu, kita akan pikirkan pada 150 dolar AS atau 160 dolar AS per barel," katanya. Sedangkan dari sisi konsumsi, pemerintah akan melihat perkembangan berdasarkan kebutuhan dari konsumsi yang terjadi pada 2008 ini karena pertumbuhan ekonomi cukup tinggi, di atas 6 persen dan disparitas harga BBM antara luar dan dalam negeri makin tinggi. "Sekarang ini harga kita kembali lagi sekitar 30 persen-40 persen lebih murah dari harga internasional, maka kita melihat konsumsi nampaknya tidak terbendung sehingga masyarakat masih menganggap tidak ada perubahan sama sekali," katanya. (*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2008