Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) terus berupaya meningkatkan penyaluran kredit perbankan ke sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui program linkage antara bank umum dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) atau BPR Syariah dan koperasi. Direktur Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan (DPNP) BI, Halim Alamsyah, di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa program linkage yang dimulai pada tahun 2005 hingga saat ini terlihat berhasil mendorong penyaluran kredit ke sektor UMKM. "Sampai Juni 2008, ada 38 bank umum yang ikut program linkage dengan 1.300 BPR/BPRS dengan nilai kredit sebesar Rp5,96 triliun. Jumlah ini meningkat dibanding Desember 2007 yang sebesar Rp4,97 triliun," kata Halim. Ke masa depan, BI akan terus mendorong program itu terus berjalan dengan mengikutsertakan berbagai pihak seperti Kementerian Negara Koperasi dan UKM, dengan menjalin program linkage antara bank umum dengan koperasi. Halim menjelaskan, kredit bermasalah dari program linkage tersebut sangat kecil, yaitu sekitar 0,1 - 0,2 persen pada Mei untuk NPL netto, dan secara gross sekitar 3,6 persen. Namun, ia mengemukakan, untuk memperkecil resiko kredit linkage kepada bank umum, BI juga akan mendorong dibuatnya lembaga-lembaga penjamin di daerah-daerah sehingga penyaluran kredit melalui linkage memiliki jaminan yang memadai. Dia mengatakan, pada Kamis (10/7) besok BI akan memfasilitasi penandatanganan Surat Pemberitahuan Persetujuan Pemberian Kredit (SP3K) antara sejumlah bank umum dengan BPR/BPRS dan koperasi. Beberapa bank yang akan turut dalam kesepakatan itu antara lain Bank Mandiri dengan tiga BPR senilai Rp112 miliar, Bank Sinar Mas dengan tiga BPR senilai Rp190 miliar, BNI dengan tiga BPR senilai Rp75 miliar dan HSBC dengan tiga BPR senilai Rp675 juta. Halim juga mengumumkan bahwa untuk pertama kalinya ada bank asing yang akan ikut dalam program linkage, yaitu HSBC yang memang punya keunggulan dalam penyaluran kredit ke UMKM dan syariah. "Kami gembira untuk pertama kalinya ada bank asing yang ikut program linkage. Hal ini akan meningkatkan persaingan sehingga nasabah akan diuntungkan," katanya. Menurut Halim, sebenarnya banyak bank asing yang tertarik untuk ikut program linkage namun selama ini informasi yang didapat kurang sehingga ragu untuk mengikutinya. "Citibank, ABN Amro dan Standar Chartered sudah menyatakan minat untuk ikut program ini," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008