Yogyakarta, (ANTARA News) - Dinas Pariwisata Seni dan Budaya (Disparsenibud) Kota Yogyakarta menargetkan mengumpulkan 1.000 tukang becak selama Juli hingga Desember untuk kemudian mendapat pembekalan mengenai beberapa aturan selama menjalankan profesi sebagai tukang becak. "Ini adalah salah satu usaha dari kami agar tukang becak dapat melayani penumpang, khususnya wisatawan dengan baik, tidak memasang tarif yang sembarangan," kata Kepala Disparsenibud Kota Yogyakarta, Hadi Muchtar di Yogyakarta, Rabu. Pembekalan tersebut akan dilakukan secara intensif kepada tukang becak secara berkelompok, masing-masing kelompok meliputi 100 orang tukang becak. "Pembekalan ini merupakan kerjasama antara polisi, Disparsenibud dan juga pemerintah kota," lanjutnya yang akan diawali dari tukang becak di kawasan Malioboro. Setelah memperoleh pembekalan, lanjut Hadi, para tukang becak akan mendapat rompi serta tanda pengenal. "Dan tidak menutup kemungkinan dari forum pertemuan tersebut tercapai kesepakatan untuk menentukan tarif yang seragam. Tarif menumpang becak yang ada saat ini memang tidak seragam, yang dapat kami lakukan ialah mengupayakan agar para tukang becak tidak memberikan tarif yang sangat mahal, khususnya kepada wisatawan." katanya. (*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2008