Samarinda (ANTARA NeWs) - Pelari putri jarak menengah andalan Jawa Tengah, Trianingsih, kembali merebut medali emas untuk nomor 10 ribu meter pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII yang berlangsung di Stadion Utama Palaran, Samarinda, Jumat. Sebelumnya, pelari klub Lokomotif Salatiga tersebut meraih medali emas pada nomor lari 5.000 meter. Pada nomor lari 10 ribu meter itu, adik kandung pelari nasional Ruwiyati, berhasil memecahkan rekor PON atas namanya sendiri dengan catatan waktu 34:41.63, sedangkan rekor PON adalah 35:39.16. Akan tetapi, catatan waktu yang diraih Trianingsih pada pesta olahraga multievent empat tahunan di Kalimantan Timur ini masih jauh dari rekor nasional 32:52.45 atas nama pelari Jawa Barat Supriati Sutono yang dibuat pada tahun 1998. Medali perak pada nomor ini direbut pelari tuan rumah, Feri Subnafeu dengan catatan waktu 37:03.79, sedangkan perunggu direbut Merry M. Paijo dari Nusa Tenggara Timur dengan catatan waktu 39:31.07. Begitu pistol ditekan pelatuknya oleh juri, pelari kelahiran Mijen Semarang tersebut langsung melesat pada urutan pertama hingga memasuki garis finish, bahkan pelari ini mendahului peraih perak, Feri Subnafeu sekali dan dua kali mendahului peraih medali perunggu, Merry M. Paijo. Traningsih usai lomba lari tersebut, mengakui, pihaknya merasa puas dengan hasil ini karena bisa memecahkan rekor PON. "Tetapi sebenarnya targetnya adalah memecahkan rekor nasional tetapi memang belum bisa," katanya. Ia mengatakan, pihaknya ingin memecahkan rekor nasional yang kini masih dipegang pelari Jawa Barat, Supriati Sutono pada SEA Games 2009 di Laos. Ketika ditanya soal peluang mendapatkan "wild card" Olimpiade 2008 Cina, dia mengatakan, pihaknya berharap bisa tampil pada pesta olahraga multievent dunia di Cina tanggal 8-24 Agustus 2008. Menurut dia, penentuan "by name" atlet yang lolos Olimpiade mendatang adalah tanggal 23 Juli 2008. Setelah gagal meraih catatan waktu terbaik pada Kejuaraan Atletik Taiwan Terbuka akhir bulan Juni 2008, satu tempat untuk mendapatkan "wild card" adalah melalui PON XVII di Kalimantan Timur. Pelatih Trianingsih, Alwi Mugiyanto mengatakan, latihan selama ini sudah maksimal sehingga wajar kalau memecahkan rekor PON. "Kami berharap Trianingsih bisa tampil pada Olimpiade mendatang karena sudah bisa memecahkan rekor PON. Kami berharap PB PASI bersikap konsisten terhadap putusan untuk mendapatkan `wild card" karena sebelumnya sudah menyatakan hal itu," katanya. (*)

Pewarta: goent
COPYRIGHT © ANTARA 2008