Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mengalihkan antara 8 hingga 10 persen proyek pembangunan infrastruktur 2008 ke anggaran 2009 akibat membengkaknya biaya yang ditimbulkan dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan bahan bangunan terutama besi dan baja. "Pengalihan 8 hingga 10 persen itu karena proyek tersebut dinilai tidak prioritas, sedangkan selebihnya diupayakan dikerjakan tahun 2008 ini juga," kata Deputi Meneg PPN/Kepala Bappenas Bidang Sarana Prasarana Dedi S Priyatna di Jakarta, Jumat. Proyek yang dialihkan meliputi proyek-proyek yang belum ditandatangani, sedangkan yang prioritas dan sudah ditandatangani akan tetap dilanjutkan meskipun volume pekerjaannya dikurangi. Pada APBN 2008 setidaknya ada sekitar 20 proyek infrastruktur pemerintah yang diupayakan aman dari pemotongan anggaran yang ditetapkan sebesar Rp56,2 triliun. Menurut Dedi, keputusan melanjutkan dan mengalihkan proyek infrastruktur didasarkan pada rapat koordinasi antara Bappenas, Departemen Keuangan, dan Departemen Pekerjaan Umum. "Dengan formula yang ditetapkan pemerintah memutuskan akan mempertahankan sejumlah proyek prioritas, selain karena ekskalasi biaya juga karena keterbatasan APBN. Bila prioritasnya memang rendah akan dialihkan ke tahun depan," katanya. Dari total proyek yang telah ditenderkan 70 sampai 80 persen berada di Pekerjaan Umum karena sudah ditenderkan sebelum DIPA keluar, sedangkan proyek di Perhubungan hanya sekitar 20 persen. "Diperkirakan dalam dua hingga tiga minggu ke depan akan ada keputusan resmi dari pemerintah (dilanjutkan atau ditunda--red)," kata Dedi. Ia menambahkan, prioritas pembangunan proyek infrastruktur didasarkan pada Inpres No. 5 Tahun 2008 tentang "Fokus Program Ekonomi 2008-2009" yang antara lain memuat sasaran, target waktu penyelesaian, dan penanggung jawab pelaksanaan kebijakan pembangunan. Sedangkan kategori yang tidak prioritas dan akan dibangun mulai tahun depan (2009) adalah proyek yang tidak berhubungan dengan banjir, dan tidak berhubungan dengan krisisi kelistrikan. "Proyek-proyek seperti ini (tidak proritas) masih bisa ditunda," tegasnya. Ia mencontohkan, proyek yang tetap dipertahankan pembangunannya dan dibiayai pada tahun 2008 antara lain jalan tol Trans Jawa yang harus selesai tahun 2009. Meski begitu, Dedi meragukan proyek tersebut selesai tahun 2009 karena terbentur masalah pembebasan lahan di jalur Solo-Kertosono. "Selain karena masih memerlukan pendanaan dari pinjaman luar negeri, jalur Solo-Kertosono harus melewati lahan "sawah abadi" sehinga memerlukan koordinasi lebih lanjut antara Menteri Pertanian dan Menteri PU," katanya. Menurut catatan, proyek prioritas antara lain meliputi jembatan Tayan di Kalimantan Tengah, Bandara Internasional Kuala Namu, bandara Internasional Hasanudin, Jembatan Suramadu. (*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008