Gorontalo (ANTARA News) - Tiga fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi) Gorontalo, Sabtu mengusulkan kepada legislatif untuk membentuk panitia khusus BUMDGate. Tiga dari empat fraksi yang ada, masing-masing Fraksi lima bersama, Bintang demokrasi, dan fraksi Golkar, mengusulkan hal tersebut, karena badan usaha milik daerah itu bermasalah dalam hal manajemen keuangan, hingga merugikan daerah miliaran rupiah. Usulan tersebut juga didasarkan ketiga fraksi, atas hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan dan evaluasi Departemen Dalam Negeri terhadap Laporan Keuangan APBD Provinsi Gorontalo tahun 2007, bahwa BUMD justru tidak memenuhi target labanya. Dalam evaluasi laporan keuangan itu disebutkan, bagian laba BUMD ada 2007 yang direncanakan sebesar satu miliar rupiah, ternyata tidak terealisasi, BUMD melalui PT. Gorontalo Fitrah Mandiri malah mengalami kerugian Kumulatif sekitar tiga koma sembilan miliar rupiah, dari total penyertaan modal pemerintah daerah sebesar Rp40.912 miliar. Hal lain yang menjadi sorotan, adalah masalah ekspor 1.500 ekspor sapi ke Malaysia yang masih tertunda, hingga daerah mengalami kerugian sekitar Rp1,2 miliar, hanya untuk ganti rugi kapal yang tidak jadi mengangkut ribuan sapi tersebut, serta matinya ratusan sapi ekspor karena dikastrasi/dikebiri, yang juga menyebabkan kerugian yang tak sedikit. Selain itu, tindakan Direktur BUMD yang mengajukan kredit sebesar 40 Milyar Rupiah ke bank Mega, juga dinilai sebagai langkah berani yang inkonstitusional, karena tidak melalui persetujuan legislatif. "Dalam hal ini, BUMD telah menunjukkan kinerja yang tidak profesional, karena itu sebaiknya perlu diambil langkah-langkah strategis agar penyertaan modal daerah dapat berjalan efisien dan proporsional," kata Kris Wartabone dan Abdullah kariem, Ketua Fraksi Bintang Demokrasi dan Fraksi lima Bersama. Sementara itu, direktur PT. Gorontalo Firah Mandiri, Halim Usman, menegaskan Provinsi Gorontalo tetap akan melaksanakan ekspor sapi tersebut ke Malaysia. Menurut dia, dalam waktu dekat perwakilan dari negeri jiran itu akan berkunjung ke Gorontalo, guna menyelesaikan klaim kapal yang tidak jadi mengangkut sapi tersebut, beberapa waktu lalu, serta untuk menyelesaikan pembelian 1500 ekor sapi yang akan di ekspor itu.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008