Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Istana Negara, Jakarta, Senin pagi, membuka konferensi tingkat menteri Asia Afrika untuk kemitraan strategis pembangunan kapasitas Palestina. Konferensi yang berlangsung sejak Senin (14/7) hingga Selasa (15/7) tersebut dihadiri oleh perwakilan negara-negara di kawasan Asia Afrika. Pemerintah RI dan Afrika Selatan menjadi tuan rumah bersama Konferensi Asia Afrika untuk Palestina di Jakarta, 14-15 Juli 2008. "Konferensi tingkat menteri luar negeri itu bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Palestina," kata Jurubicara Departemen Luar RI Teuku Faizasyah pekan lalu. Konferensi tersebut, lanjut Faiza, berbeda dari Konferensi donor di Paris beberapa bulan lalu, karena KAA untuk Palestina kali ini akan lebih menekankan pada pembangunan kapasitas. "Jadi akan dititikberatkan pada proyek-proyek yang lebih dapat dilaksanakan," katanya. Menurut dia, hal itu berawal dari pemikiran negara-negara Asia Afrika bahwa setelah 50 tahun sejak KAA 1955 di Bandung, ternyata masih ada negara yang belum merdeka. "Negara-negara Asia Afrika memiliki pengalaman dalam pembangunan, karena itu upaya-upaya yang kami lakukan tentunya nanti dapat melengkapi upaya-upaya dunia internasional dalam membantu Palestina," ujarnya. Ia mengatakan negara-negara Asia Afrika sepakat untuk terus mendorong upaya perdamaian di kawasan itu dan kemerdekaan Palestina. Sementara itu, Direktur Kerjasama Intra Kawasan Asia Pasifik dan Afrika Departemen Luar Negeri RI, Ibnu Hadi, mengatakan negara-negara Asia Afrika yang sebagian besar didominasi oleh negara berkembang berkomitmen untuk memberikan bantuan teknis kepada Palestina. "Itu adalah program-program yang akan dilakukan antar-pemerintah atau G to G, tetapi tidak tertutup juga keterlibatan swasta, Pemerintah Indonesia juga berencana mengajak swasta," katanya. Ketika ditanya lebih lanjut apakah Pemerintah Indonesia berencana mengundang Hamas dalam konferensi tersebut, Ibnu Hadi mengatakan undangan ditujukan kepada Pemerintah Palestina, tidak secara spesifik pada pihak-pihak tertentu di Palestina. Selain negara-negara Asia Afrika, ia mengatakan negara lain yang juga diundang adalah sejumlah negara berkembang dari kawasan Amerika Latin, antara lain Kuba, Brazil, dan Venezuela. "Tujuan akhirnya (dari konferensi itu) adalah memberikan penegasan kesiapan Palestina," katanya. Sebelumnya, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas dalam lawatannya ke Indonesia akhir 2007 menyatakan menyambut baik rencana Indonesia menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika (KAA) untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina. Pada akhir 2007 dan awal 2008, dua konferensi lain mengenai Palestina telah diselenggarakan, yaitu Konferensi Annapolis di Amerika Serikat yang berusaha mendudukkan Israel dan Palestina dalam satu meja perundingan dan Konferensi negara-negara donor (Uni Eropa) untuk dukungan atau bantuan ekonomi bagi Palestina di Paris. (*)

Pewarta: muhaj
COPYRIGHT © ANTARA 2008