Jakarta (ANTARA News) - Arwin Rasyid dicalonkan menjadi presiden direktur (presdir) bank hasil merger (penggabungan) antara PT Bank CIMB Niaga (BNGA) dan PT Bank Lippo (LPBN). Dalam tambahan informasi yang dipublikasikan Senin, manajemen kedua bank mengungkapkan bahwa calon untuk mengisi jabatan sebagai presdir dari bank yang menerima penggabungan, yaitu Arwin Rasyid. Persetujuan pengangkatan direksi dan dewan komisaris akan dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BNGA yang akan diselenggarakan pada 18 Juli 2008. Jajaran direksi, selain Arwin Rasyid, ada juga nama Hendrik Gezeenus sebagai wakil presiden direktur, Veronica Catherinawati Hadiman sebagai direktur perbankan korporasi, Gottried Tambubolon sebagai direktur treasury, Handoyo Soebali sebagai direktur perbankan bisnis, dan Daniel James Rompas sebagai direktur perbankan ritel. Selain itu, Paul Setiawan Hasjim sebagai direktur teknologi dan operasi, Thilagavathy Nadason sebagai direktur keuangan danpPerencanaan, Tjindrasa Ng sebagai direktur kredit dan pengendalian risiko, Yosef Antonius Boliona Badilangoe sebagai direktur sumber daya manusia (SDM) dan kepayuhan. Namun, Arwin Rasyid dan beberapa jajaran direksi lainnya, Hendrik Gezeenus, Gottried Tambubolon, Handoyo Soebali, Paul Setiawan Hasjim, Thilagavathy Nadason dan Tjindrasa Ng, masih menunggu hasil uji kelayakan dari Bank Indonesia (BI). Merger BNGA dan LPBN telah disetujui oleh BI yang mengeluarkan izin prinsip untuk melakukan merger. Sebelumnya, pihak Khazanah menargetkan legal merger bisa dilakukan pada September tahun ini, dan operasional merger dilakukan pada awal tahun 2009. Dengan merger kedua bank ini, maka nama bank hasil penggabungannya adalah "Bank CIMB Niaga". (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008