Jakarta (ANTARA News) - Susunan direksi dan komisaris PT Indosat Tbk (ISAT) bakal dirombak terkait masuknya Qatar Telecom (Qtel) sebagai pemegang saham mayoritas atau 40,8 persen di perusahaan itu. "Akhir pekan lalu, sudah ada surat dari ICL (Indonesian Communications Limited, red) untuk permohonan perubah susunan direksi dan komisaris," kata Direktur Utama Indosat, Johnny Swandi Sjam, usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan agenda Perubahan Anggaran Dasar, di Jakarta, Senin. Perubahan susunan direksi dan komisaris terkait masuknya Qtel ke induk usaha Indosat, setelah perusahaan itu mengambilalih 100 persen saham ICL yang menguasai 40,8 persen saham Indosat. "ICL meminta, agar perubahan dilakukan melalui RUPLSB mendatang," kata Johnny. Meski begitu, Johnny tidak merinci jadwal pelaksanaan RUPSLB. Namun informasi berkembang pelaksanaan RUPSLB akan ditetapkan pada Agustus mendatang seiring dengan pengumuman laporan keuangan tengah tahunan Indosat. "Kita harus memenuhi persyaratan pelaksanaan RUPSLB, dan setidaknya dalam 14 hari sebelum pelaksanaan harus melaporkan terlebih dahulu kepada otoritas bursa saham," katanya. Sementara itu, kuasa pemegang saham pemerintah di Indosat, Roes Aryawijaya ketika dimintai konfirmasi terkait pergantian susunan direksi dan komisaris, juga enggan menanggapinya. "Saya belum tahu. Tunggu saja," kata Roes yang merupakan Deputi Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Menneg BUMN) Bidang Pertambangan, Industri Strategis, Energi dan Telekomunikasi itu. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008