Jakarta (ANTARA News) - Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bekerjasama Yayasan Jati Diri Bangsa (YJDB) mengembangkan model pembelajaran kurikulum karakter bangsa bagi siswa dari taman kanak-kana (TK), SD, SMP. SMA/SMK hingga perguruan tinggi (PT) yang ditandatangi Rektor UNJ Dr Bedjo Sujanto, MPd dan Ketua Umum YJDB H Soemarno Soedarsono di Jakarta, Rabu sore. Menurut Rektor UNJ, kerja sama dilatarbelakangi semakin banyaknya lulusan pendidikan TK-PT yang belum maksimal dalam pemahaman nilai Pancasila, patriotisme, nasionalime, sehingga dikhawatirkan mereka akan kehilangan jati diri dan kurang memiliki karakter sebagai bangsa Indonesia. UNJ sebagai PT yang menghasilkan calon guru dan dosen berkeinginan membuat model pembelajaran dan pembarauan kurikulum pendidikan yang memperkuat karakter bangsa, khususnya pada mata pelajaran/kuliah Pancasila, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dan Sejarah Nasional, sedangkan YJDB yang bergerak memasyarakatkan pendidikan Pancasila dan karakter serta memmilki pakar di bidang tersebut diharapkan mampu memberikan masukan penyempurnaan kurikulum. Rektor menegaskan, kurikulum peyempurnaan karakter bangsa bukan merupakan mata pelajaran/kuliah baru, tapi memberikan masukan pembaruan atas sejumlah sejumlah mata pelajaran/kuliah agar siswa/mahasiswa mampu memahami nilai jati diri bangsa, seperti Pancasila, nasionalisme, patriotisme, gotong royong, budi pekerti secara komprehensif agar kelak menjadi sikap, mental dan keteladan sebagi calon pemimpin bangsa. Sementara itu Ketua Umum YJDB H Soemarno Soedarsono mengatakan, pendidikan karakter bangsa harus ditanamkan anak mulai di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, agar kelak anak-anak Indonesia dapat menjadi pemimpin bangsa yang memiliki karakter kuat dan menjadi teladan. "Tanpa memiliki karakater bangsa yang kuat seperti memahami nilai perjuangan para pendahulu bangsa pada Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928 dan Proklmasi Kemerdekaan RI 1945, maka bangsa Indonesia akan tertinggal dalam segala bidang dengan negara tetangga," katanya. Soemarno memberikan contoh, sejumlah negera tetangga yang maju baik dari segi perekonomian, sosial, kebudayaan dan pertahanan keamanan, seperti Jepang, China, Singapura, Malaysia dan Vietnam karena mereka memilki karakter bangsa yang kuat dan terus menjaganya. Karena itu, pemantaban karakter bangsa bagi generasi muda Indonesia sangat mendesak saat ini terutama mereka memahami nilai luhur bangsa Indonesia seperti Pancasila, patriotisme, nasionalisme, agar merekakelak menjadi kuat dan mampu bersaing dengan bangsa lain serta memiliki sikap terpuji dan tidak melakukan tindakan tercela, seperti korupsi, asal bapak sebang dan pengecut.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008