Yogyakarta, (ANTARA News) - Kekalahan kader Partai Golkar dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) di beberapa daerah, antara lain disebabkan terlalu bernafsu tanpa mengukur kemampuan dan potensi maupun peluang yang dimiliki. "Kekalahan kader Partai Golkar dalam pilkada seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali maupun Maluku Utara, karena mereka terburu nafsu ingin menjadi pemimpin daerah, tetapi tidak didukung dengan persiapan serta perhitungan yang matang," kata Ketua DPD Partai Golkar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Gandung Pardiman, Kamis. Ia mengatakan kekalahan yang beruntun itu tidak mengejutkan, tetapi diakui memang membuat prihatin. "Kekalahan di Bali dan Jawa Tengah tidak mengejutkan, karena memang kedua wilayah itu bukan `lumbung` Golkar. Hanya saja yang membuat heran adalah kekalahan di Jawa Barat yang merupakan basis massa Golkar," katanya. Gandung mengatakan kekalahan kader Partai Golkar dalam pilkada di beberapa daerah itu tidak akan berpengaruh terhadap perolehan suara partai tersebut pada Pemilu 2009 di DIY. "Kami tidak terlalu khawatir dengan hasil pilkada di sejumlah daerah, karena untuk DIY kami telah memasang target peningkatan perolehan suara hingga 100 persen. Jika pada Pemilu 2004 kami memperoleh suara 15 persen, maka pada Pemilu 2009 kami targetkan memperoleh suara 30 persen," katanya. Ia mengatakan pada 23 Juli nanti DPD Partai Golkar DIY akan meluncurkan dan memperkenalkan nomor urut Partai Golkar dalam Pemilu 2009 di 23 lokasi di provinsi ini. "Kami sengaja memilih tanggal 23 dan di 23 lokasi karena sesuai dengan nomor urut Partai Golkar pada Pemilu 2009 yaitu 23, sekaligus untuk mensosialisasikan nomor urut ini," katanya.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2008