Yogyakarta (ANTARA News) - Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) menargetkan pembangunan Palapa Ring dan Universal Service Obligation (USO) selesai pada 2009 dan 2010. Menurut Staf Ahli Menkominfo Bidang Media Massa, Henri Subiakto pada seminar Peran ICT pada Pengembangan Program Media Elektronika di Yogyakarta, Kamis, dalam pembangunan Palapa Ring yang menelan biaya sekitar Rp3 triliun itu pemerintah hanya berfungsi sebagai pendorong bagi para operator untuk membangun jaringan serat fiber mengelilingi Indonesia. Ia mengatakan pembangunan Palapa Ring akan mempermudah akses telepon maupun internet hingga ke pulau terluar Indonesia. Untuk melengkapi Palapa Ring itu, kata dia, pemerintah akan membangun USO, sarana yang akan menyambungkan jaringan telekomunikasi dari Palapa Ring ke wilayah pedesaan atau pedalaman. Saat ini pembangunan USO masih menghadapi masalah yang berkaitan dengan hukum. Setelah masalah itu dapat diselesaikan, jaringan tersebut dapat segera dibangun. Jika USO selesai dibangun, katanya, daerah pedesaan di Indonesia bukan hanya akan dapat menikmati sambungan telepon, bahkan guru di kota besar dapat mengajar siswa yang tinggal di pedesaan atau daerah pedalaman dengan menggunakan `webcam`. Banyak bisnis industri bergantung pada kesiapan infrastruktur ini. Misalnya industri perbankan, karena dengan Palapa Ring keterjangkauan komunikasi dan informasi di wilayah pedalaman sangat terjamin. Bahkan beberapa industri yang cukup potensial pun akan meningkat dengan penerapan infrastruktur ini. Misalnya saka bisnis konten 3G yang perkembangannya cukup potensial, E-payment di industri perbankan, voice over IP di Industri telekomunikasi, bahkan mempercepat pengimplementasian e-gov di institusi pemerintahan. Pada kesempatan itu Henri juga mengatakan untuk mendorong percepatan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia, Depkominfo berencana mengubah UU Nomor 36 Tahun 1999 tentang telekomunikasi menjadi UU Konvergensi. Perubahan tersebut bertujuan menjaga harmonisasi antara kepentingan masyarakat banyak dan industri telekomunikasi, serta antara kemajuan teknologi konvergensi dengan kebutuhan masyarakat akan layanan 3 C (Creativity, Confidence dan Convergence) yang murah, handal, merata dan berkualitas. "Selain itu, juga untuk menjaga harmonisasi antara kepentingan nasional dan global," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008