Singapura (ANTARA News) - Gejolak harga minyak terus berlanjut, Jumat, dengan mengalami rebound (naik kembali setelah anjlok), menyusul penurunan tajam tiga hari di New York sehingga mendorong harga terperosok hampir 16 dolar AS yang dipicu kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi dan melambatnya permintaan minyak, para dealer menyatakan Kontrak berjangka minyak utama New York, minyak mentah jenis "light sweet" untuk pengiriman Agustus, naik 1,02 dolar AS menjadi 130,31 dolar AS per barrel. Kontrak kehilangan 5,31 dolar AS menjadi ditutup pada 129,29 dolar AS per barrel pada Kamis di New York Mercantile Exchange, setelah jatuh serupa pada dua hari sebelumnya. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September naik 55 sen menjadi 131,62 dolar AS setelah jatuh 5,12 dolar AS menjadi 131,07 dolar AS pada Kamis di London. Harga minyak telah melambung setelah menembus level 100 dolar AS pada awal tahun ini, dan mencapai puncak tertinggi di atas 147 dolar AS sepekan lalu. Rekor harga minyak memicu protes di seluruh dunia, dan dikhawatirkan akan mengganggu pertumbuhan ekonomi, demikian laporan AFP. (*)

Pewarta: muhaj
COPYRIGHT © ANTARA 2008