Jakarta (ANTARA News) - Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Bank Lippo Tbk yang berlangsung di Jakarta, Jumat memutuskan untuk menyetujui rencana perseroan melakukan penggabungan/merger dengan PT Bank Niaga Tbk. "Rencana merger sudah disetujui, namun ada pemegang saham yang mempertanyakan kejelasan mengenai sahamnya. Pasalnya pemegang saham bersangkutan memiliki saham Bank Lippo masih dalam bentuk fisik (warkat)," kata Dandy salah seorang pemegang saham Bank Lippo di Jakarta, Jumat. Dia khawatir jika dilakukan merger, kejelasan status kepemilikan sahamnya di Bank Lippo menjadi tidak jelas. Sebagaimana diketahui seluruh saham emiten saat ini dalam bentuk scriptless (non fisik) dan hanya tercatat nama pemegang sahamnya di KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia). Ketika akan dikonfirmasi mengenai hal tersebut, dewan komisaris dan direksi tidak bersedia ditemui. Salah satu staf perusahaan mengatakan perseroan tidak akan memberikan pernyataan apapun sebelum RUPS Luar biasa Bank Niaga dilaksanakan."Nanti tunggu aja pernyataan dari direksi di RUPS Bank Niaga siang nanti,"ujarnya. Dalam prospektus singkat tentang rancangan merger, setelah Lippo bergabung dengan Bank Niaga, maka struktur permodalan bank hasil merger akan mengalami perubahan. Struktur permodalan tersebut akan menjadi sebagai berikut; modal dasar Rp2,90 triliun, modal di tempatkan dan disetor Rp 998,80 miliar. Selain itu, susunan dewan direksi Bank Niaga juga akan mengalami perubahan. Rencana tersebut akan diputuskan dalam RUPS Luar Biasa Bank Niaga yang diselenggarakan hari ini.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008