Cibinong (ANTARA News) - Tokoh masyarakat Bogor yang juga cendekiawan Islam, Prof KH Didin Hafiduddin menegaskan, integritas seorang calon bupati dan wakil bupati Bogor, adalah tidak menjalankan politik uang. "Masyarakat perlu diberi kesadaran bahwa pilihan yang didasarkan pada politik uang berarti melegalkan suap-menyuap di masyarakat secara luas," katanya di Cibinong, Kabupaten Bogor, Minggu. Ia mengemukakan hal itu berkaitan dengan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Bogor yang akan dilaksanakan pada akhir Agustus mendatang. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bogor, hari Jumat (18/7) resmi mengumumkan lima pasangan yang lolos untuk calon bupati-wakil bupati. Pasangan itu, nomor urut 1 yakni Iyus Djuher-Rusdi AS (Djurus) yang diusung Partai Demokrat (PD), nomor 2, Maman Daning-Muhammad Nurdin (HMD-N), calon perorangan, nomor 3, H Tb Soenmandjaja SD dan H Ace Supeli (SAE) yang diusung PKS, nomor 4 pasangan Fitri Putra Nugraha (Nungki)-Endang Kosasih (Nu Sae) dari Partai Golkar dan nomor 5, pasangan Rachmat Yasin-Karyawan Fathurrachman (Rahman) yang diusung PPP dan PDIP. Didin Hafiduddin tidak memungkiri uang merupakan salah satu daya tarik bagi masyarakat dalam memilih calon pada kondisi masyarakat yang serba sulit seperti sekarang. "Namun perlu disadari, bila seorang calon saat sekarang sudah berani mengeluarkan uang untuk mengajak orang memilih dirinya, maka yang terjadi adalah pada saat dia terpilih yang pertama kali dilakukan adalah bagaimana mengembalikan modal yang telah dia keluarkan untuk keluar sebagai pemenang," katanya. Darimana pengembalian modal tersebut, menurut Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) ini, tidak lain dan tidak bukan adalah dengan menggerus Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang notabene dari pajak dan pendapatan lainnya yang berasal dari masyarakat. "Maka yang sangat dirugikan dengan perilaku ini adalah masyarakat karena akan menghambat pembangunan akibat dicampurinya kepentingan pribadi yang begitu besar termasuk untuk memperkaya diri sendiri melalui jabatan yang disandangnya," katanya. Selain integritas, kata dia, syarat kedua dari seorang pemimpin adalah menjaga profesionalitas sebagai pelengkap bagi calon yang ingin menjadi pemimpin. Profesional yang dimaksud adalah seorang pemimpin harus mampu mengurus seluruh rakyat yang beraneka ragam, mendahulukan kepentingan rakyatnya ketimbang kepentingan pribadi dan keluarganya, mampu berkomunikasi dengan berbagai segmen masyarakat baik yang ada di birokrasi, LSM, bahkan kelompok-kelompok yang ada di masyarakat, serta mampu melindungi rakyatnya dari berbagai unsur yang merusak. Terakhir, kata dia, integritas dari calon bupati dan wakil bupati Bogor tampak dari mereka yang senantiasa menjaga hubungannya dengan Allah SWT. Pemimpin yang senantiasa menjaga ibadahnya kepada Allah SWT setiap waktu dan dalam kondisi apapun, akan diridhai oleh Allah SWT. "Bila demikian maka pintu-pintu rezeki akan Allah buka karena pemimpin dekat dengan sang Maha Pencipta dan Pemberi Rezeki yaitu Allah SWT," katanya. Menurut Didin Hafidudin, yang memenuhi syarat dan kriteria pemimpin di atas, adalah pasangan SAE. Dirinya tahu persis sepak terjang lima pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang maju dalam Pilkada di Kabupaten Bogor. Namun, ia hanya memberi dukungan penuh kepada pasangan SAE, karena pasangan inilah yang memenuhi kriteria calon pemimpin yang telah ia jelaskan. Karena itu, dirinya pun akan pun akan "all out" mendukung pasangan SAE dengan harapan pasangan itu berhasil mendapatkan dukungan masyarakat. Selain itu, ia pun siap melakukan kontrol, kritik dan teguran pada saat SAE dipercaya memimpin Bogor, kelak. Selain pasangan SAE yang ia kenal, PKS sebagai partai yang mengusung pasangan SAE juga dikenal baik oleh dirinya. Karena ia telah lama memperhatikan bahwa PKS telah terbiasa melakukan kerja-kerja sosial untuk menolong masyarakat tidak hanya pada saat kampanye saja. Ia melihat ketulusan kader-kader PKS, walaupun masih muda belia telah menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat yang tertimpa kesulitan khususnya dan masyarakat pada umumnya. Dengan alasan itulah ia siap mendukung dan memenangkan pasangan SAE.(*)

Pewarta: rusla
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008