Singapura (ANTARA News) - Harga minyak di Asia diperdagangkan lebih tinggi, Senin, setelah pembicaraan di Jenewa akhir pekan lalu mengenai penghentian program nuklir Iran hanya mencapai sedikit kemajuan, para dealer menyatakan. Pada awal perdagangan pagi, kontrak utama minyak jenis ringan untuk pengiriman Agustus di New York naik 82 sen menjadi 129,70 dolar AS per barel. Minyak Laut Utara Brent untuk pengiriman September juga naik satu sen menjadi 130,20 dolar. Perhatian para investor sekali lagi terfokus pada kondisi geopolitik di kawasan kaya minyak Timur Tengah, setelah upaya untuk membuat Iran menghentikan program nuklirnya di Jenewa, Sabtu, terhenti. "Ini pertemuan yang konstruktif, namun kami masih tidak mampu memperoleh jawaban atas pertanyaan kami," kata pimpinan kebijakan luar negeri Uni Eropa, Javier Solana, usai pembicaraan mengenai insentif yang bertujuan membuat Iran menghentikan sengketa reaktor nuklir. "Selasa ada kemajuan dalam pembicaraan ini, namun tidak mencukupi," katanya, seperti dikutip AFP. Dia menambahkan bahwa Iran berharap dapat menjawab perundingan terakhir dalam dua pekan. Dia tidak menjawab pertanyaan mengenai bentuk sanksi, namun Departemen Luar Negeri AS setelah pertemuan mengingatkan IRan untuk menerima insentif atau menghadapi "isolasi lanjutan". "Kami berharap masayrakat Iran memahami bahwa pimpinan mereka perlu membuat pilihan antara bekerjasama, yang akan membawa keuntungan untuk semua pihak, dan konfrontasi yang hanya mengakibatkan isolasi lanjutan," kata juru bicara Deplu AS, Sean McCormack. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008