Cisarua (ANTARA News) - Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua sebagai salah satu lembaga konservasi "ex-situ" satwa liar di Indonesia, dilibatkan dalam kegiatan pelepasliaran harimau Sumatra (panthera tigris sumatrae), yang hingga kini masih berlangsung di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNNBS), Provinsi Lampung. Jurubicara TSI, Yulius H Suprihardo kepada ANTARA News di Cisarua, Bogor, Senin menjelaskan, kegiatan itu merupakan kerjasama multi pihak antara Departemen Kehutanan (Dephut), LSM Harimau Kita (Sumatran Tiger Conservation Forum), Kebun Binatang Australia, TSI dan juga yayasan peduli sebuah bank swasta. Ia menjelaskan, pada Sabtu (19/7) tim penyelamat harimau Sumatra TSI yakni drh Bongot, paramedis Ismanto, beserta tiga orang ranger --sebutan untuk keeper harimau yang ikut dalam tim yakni, Hendra, Sali, dan Rudi-- berangkat menuju ke tempat pelepasan harimau. Jarak tempuh menuju tempat pelepasan lebih kurang 8 Km, ditempuh dengan menggunakan kendaraan jenis jeep dengan kondisi jalan yang cukup terjal. Sepanjang perjalanan, mereka bertemu rusa sambar, ayam hutan, bahkan gajah Sumatra. Setelah memakan waktu selama 45 menit, tim tiba di lokasi dan segera menyelesaikan masalah teknis untuk pelepasan harimau, yaitu mengganti kawat penarik untuk membuka kandang untuk melepaskan harimau dan memasang besi penyangga untuk kabel penarik. Menjelang tengah hari tim menuju rescue center untuk melihat kondisi kesehatan harimau tersebut, dan kemudian kembali ke lokasi pelepasan untuk pemasangan besi penyangga. Pada saat mengerjakan tugas tersebut, mereka didatangi oleh Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati, Departemen Kehutanan, Tony Suhartono, beserta LSM Forum Harimau Kita untuk memeriksa kesiapan pelepasan. Setelah melihat persiapan pelepasan, mereka mengajak tim survei ke tempat pelepasan lainnya yang berjarak 7 Km dari lokasi tersebut, kata Yulius. Di lokasi lainnya tersebut, mereka menemukan jejak kaki yang diperkirakan jejak kaki macan dahan, macan akar, atau juga jejak harimau Sumatra di sekitar pinggiran sungai. Setelah selesai melakukan pemasangan kawat penyangga di lokasi pelepasan semula, tim kembali ke Tanjung Belimbing. Pada Minggu (20/7), tim penyelamat TSI Cisarua lainnya yang diketuai oleh drh Retno Sudarwati, juga melakukan pemasangan transponder di tiga penyu laut, yang juga akan dilepasliarkan bersamaan dengan pelepasan harimau Sumatra. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008