Singapura, (ANTARA News) - Dolar melemah terhadap euro dan yen di perdagangan Asia, Senin, karena kalangan investor mengambil aksi untung setelah pekan lalu dolar AS menguat, kata kalangan dealer. Pada perdagangan siang, dolar berada dikisaran 106,845 yen, turun dari 106,95 di New York, Jumat. Euro naik menjadi 1,5862 dolar dari 1,5846. "Dolar mengalami sedikit pelemahan," kata ariusz Kowalczyk, investment strategist senior di CFC Seymour Securities di Hong Kong. "Ada aksi ambil untung." Sementara itu, pasar Jepang, Senin, tutup karena hari libur. "Pasar semakin cemas terhadap perekonomian AS dan kerentanan keuangan yang dapat memicu pelambanan di Eropa dan bahkan Jepang," kata said Ryohei Muramatsu, manajer keuangan Commerzbank Dolar, Jumat, bertahan selama perdagangan di AD setelah Citigroup sebagai salah satu lembaga keuangan yang terkena dampak melemahnya pasar perumahan di AS, membukukan kerugian lebih sedikit dari perkiraan sebelumnya. Berita dari Citigroup membantu menentramkan kecurigaan terhadap kesehatan sektor keuangan di perekonomian terbesar di dunia. "Kami fikir umumnya pelaku pasar akan melanjutkan perdagangan di kisaran saat ini karena setiap sentimen positif atas dolar tetap kelihatan bergoyang," menurut analisa dari United Overseas Bank, Singapura. Terhadap mata uang Asia, dolar turun menjadi 1,3512 dolar Singapura dari 1,3531 pada Jumat, menjadi 33,30 baht dari 33,41, menjadi 44,375 peso dari 44,47, dan 9.147,5 rupiah dari 9.150,5. Meskipun demikian, dolar naik menjadi 1.017,3 won dari 1.013,80 dan menjadi 30,35 dolar Taiwan dari 30,34, demikian diwartakan AFP. (*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2008