Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,2 bulan impor atau 7,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan" kata Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Junanto Herdiawan dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Menurut dia, penurunan cadangan devisa pada September 2019 tersebut terutama dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan berkurangnya penempatan valas perbankan di BI.
Ke depan, katanya, BI memandang cadangan devisa tetap memadai dengan didukung stabilitas dan prospek ekonomi yang tetap baik.
Baca juga: Harga minyak kembali turun, perpanjang kerugian besar pekan lalu
Baca juga: BI sebut gejolak global akibatkan cadangan devisa naik tipis
Pewarta: Ahmad Buchori
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2019