Bengkulu (ANTARA News) - Edwin Djorjiansah (14 bulan), warga RT 09/03, Kelurahan Padang Nangka, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu, telah lima bulan mengalami gizi buruk dan hingga kini belum mendapat perhatian dari pihak terkait. Eni Hartini (32), ibu Edwin ketika ditemui di rumahnya, Selasa, mengaku anaknya telah lima bulan menderita dan belum ada satupun pihak terkait yang memberikan perhatian, padahal kondisi kesehatan anaknya terus menurun. "Saya pernah membawa Edwin ke Puskesmas Lingkar Timur sebulan, tapi tidak mendapat pelayanan maksimal. Petugas malah mengatakan, di sini bukan tempat minta-minta gizi," katanya mengutip petugas Puskemas itu. Ia menjelaskan, beberapa waktu lalu ada beberapa orang yang datang ke ruamhnya dan mengaku akan mencari donatur untuk mengobati penyakit anaknya, tapi hingga kini tak ada realisasinya. Edwin anak pasangan Sunarsih (37) dan Eni Hartini, saat ini berat badannya hanya 3,8 Kg, sangat tidak ideal dengan usianya yang sudah 14 bulan, anak tersebut terlihat lemah. Ketika ditanya, ibu rumah tangga miskin itu mengatakan, saat ini pihaknya sedang berupaya minta surat keterangan dari RT setempat untuk mendapatkan perawatan anaknya, tapi belum ada tanggapan. "Saya mengharapkan agar anak saya segera mendapat perawatan, sebab kondisi kesehatannya terus memburuk. kami ini keluarga tidak mampu," katanya lirih saat ditemui di rumahnya. Ayah Edwin hanya seorang nelayan dengan hasil rata-rata Rp10.000/hari, itu pun kadang-kadang tidak dapat sama sekali. Sementara itu, Wakil Walikota Bengkulu Edison Simbolon saat dihubungi, mengatakan, pihaknya akan segera menurunkan tim dari dinas terkait ke lapangan untuk menangani Edwin. "Saya prihatin dan kaget, ternyata masih ada warga yang kurang gizi di Kota Bengkulu," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008