Tokyo (ANTARA News) - Pemerintah Jepang menaruh perhatian serius terhadap berbagai kejadian di China, khususnya peristiwa peledakan bus di Provinsi Yunnan, namun mereka yakin kasus tersebut tidak akan menggangu pelaksanaan Olimpiade Beijing. Menteri Sekretaris Kabinet Jepang Nobutaka Machimura mengemukakan hal itu di Tokyo, Selasa, menanggapi peristiwa ledakan bus yang mengakibatkan sedikitnya tiga orang tewas dan 18 lainnya luka berat akibat. "Sejumlah kejadian dalam satu dua bulan ini nampaknya membuat rakyat China kecewa," kata Machimura dikutip Kyodo. Peristiwa ledakan itu terjadi secara terpisah di kendaraan bus umum di kota di wilayah barat daya China, kota Kunming. Upacara pembukaan Olimpiade Beijing akan berlangsung pada 8 Agustus mendatang yang dihadiri sejumah kepala pemerintahan dan negara, termasuk PM Jepang Yasuo Fukuda dan Presiden AS George W. Bush. Sementara itu, polisi mengumumkan dugaan pertama mereka bahwa dua ledakan pertama terjadi begitu saja secara spontan, namun media massa setempat mengatakan sejumlah bukti adanya alat maupun bahan-bahan peledak ditemukan di dalam bus-bus tersebut. Pihak pemerintah daerah di Yunnan dengan ibukota Kunming telah memerintahkan aparatnya memperketat keamanan dengan melakukan patroli dan mendirikan pos pemeriksaan guna menghindari sejumlah pengacau melarikan diri. Pasukan penjaga perbatasan China telah memperketat sistem keamanan di semua pintu keluar dan masuk dfi Yunnan yang berbatasan dengan Myanmar, Laos dan Vietnam. (*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008