Darwin (ANTARA News) - Konsulat Republik Indonesia (RI) di Darwin, Australia, Harbangan Napitupulu, melepas para peserta reli kapal layar "Sail Indonesia" dari 15 negara dari atas geladak kapal "Spirit of Darwin" yang lego jangkar di perairan Teluk Fannie "Sailing Club" Darwin, Sabtu pagi sekitar pukul 11.00 waktu setempat. Segera setelah dilakukan tembakan oleh Napitupulu yang menandai "flag off", kapal-kapal peserta yang sejak beberapa jam sebelumnya telah bersiap mulai meluncur ke arah utara menuju Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai pelabuhan pertama yang akan disinggahi. SI 2008 jalur barat diikuti 116 buah kapal pesiar dari Australia, Jerman, Belanda, Inggris, Norwegia, Amerika Serikat (AS), Prancis, Swiss, Kanada, Selandia Baru, Afrika Selatan, Turki, Jepang, Swedia, dan Austria. Acara "flag off" yang berlangsung di atas kapal "Spirit of Darwin" yang bertolak dari Pelabuhan Teluk Cullen itu diikuti puluhan warga Indonesia dan Australia. Di antara mereka yang menyaksikan "flag off" itu adalah Walikota Palmerston, Robert Macleod JP, Ketua Panitia SI 2008, David Woodhouse, Manajer Garuda Darwin, Sahrul Tahir, Mayor Laut (P) Ridwan Prawira (perwira TNI yang menjadi peninjau dalam Latihan Kakadu), dan sejumlah staf Konsulat RI Darwin. Pada hari yang sama, 16 kapal pesiar yang mengikuti Lomba Kapal Pesiar Darwin-Ambon juga dilepas. Dalam acara pelepasan yang berlangsung di atas geladak kapal perang HMAS Bathurst itu, Administratur Northern Territory Tom Pauling, Kabid Penerangan Sosial dan Budaya Konsulat RI Darwin, Arvinanto Soeriaatmadja, Hidayat (staf fungsi konsuler Konsulat RI Darwin), dan Perwira TNI AL, Mayor Laut (P) Salim. Terkait dengan SI jalur barat, ratusan kapal peserta akan melakukan pelayaran sekitar tiga bulan. Rutenya adalah Darwin (Australia) terus masuk perairan Indonesia lewat Kupang (NTT) - Alor - Lembata - Maumere - Riung - Labuan Bajo - Bali - Karimun Jawa - Kumai - Bangka Belitung dan berakhir di Batam. Dari Batam, kapal-kapal peserta melanjutkan pelayaran ke Singapura dan Pulau Langkawi (Malaysia). Selain 116 kapal pesiar yang akan bertolak pada 26 Juli itu, ada lima kapal pesiar lain yang juga mengikuti Sail Indonesia jalur timur. Kapal-kapal yang mengikuti SI jalur timur sudah berangkat 5 Juli lalu ke Saumlaki, kota kecil yang terletak di Pulau Yamdena (bagian dari Kepulauan Tanimbar, Kepulauan Maluku) untuk kemudian bergabung dengan para peserta SI jalur barat di Makassar, Sulawesi Selatan. Sesuai dengan informasi panitia SI 2008, kapal-kapal peserta SI jalur timur ini juga mengunjungi Tual, Banda, Saparua, Ambon, Ternate, Manado, Mamuju, dan Pare-Pare. Dari Makassar, kapal-kapal peserta Sail Indonesia jalur timur dan barat bertemu untuk kemudian berlayar menuju Kumai, Bangka Belitung, dan Batam (Indonesia) sebelum memasuki perairan Singapura dan berakhir di Langkawi, Malaysia. Kegiatan bahari internasional yang diselenggarakan Yayasan Cinta Bahari Indonesia (YCBI) bekerja sama dengan Raffles Marina Singapura ini mendapat dukungan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008