Medan (ANTARA News) - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Sumatera Utara berharap mengulang kejayaan pada Pemilu 1999 dengan menempatkan kader dalam jumlah yang cukup besar mulai dari DPRD kabupaten/kota, DPRD provinsi hingga DPR-RI. "Target kita pada Pemilu mendatang adalah merebut kembali kejayaan yang pernah kita raih pada Pemilu 1999, dan untuk itu kita akan kerja keras," ujar Pelaksana Harian (Plh) Ketua DPD PDI-P Sumut, Panda Nababan, di Medan, Senin. Didampingi Plh Wakil Ketua DPD PDI-P Sumut Bidang Infokom, Eddi Rangkuti, ia menyebutkan, pada Pemilu 2004 PDI-P Sumut hanya mampu menempatkan lima orang kadernya di DPR-RI, padahal pada Pemilu 1999 partai itu mampu menempatkan 10 orang kadernya. Demikian juga dengan di DPRD Sumut. Jika pada Pemilu 1999 PDI-P Sumut mampu meloloskan 30 orang kadernya, pada Pemilu 2004 jumlah keterwakilan partai berlambang banteng gemuk itu juga turun tajam menjadi hanya 13 kader saja di lembaga legislatif tingkat provinsi. "Pada Pemilu tahun depan kita tidak ingin kalah lagi. Kita harus mampu mengembalikan kejayaan Pemilu 1999 dengan menempatkan sebanyak-banyaknya kader kita baik di DPRD kabupaten/kota, DPRD Sumut maupun di DPR-RI," tegasnya. Untuk mencapai tujuan itu, PDI-P Sumut dipastikan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap segala penyebab kegagalan pada Pemilu 2004. Evaluasi juga dilakukan terhadap para anggota legislatif yang saat ini duduk baik DPRD provinsi maupun di DPR-RI. Menurut Eddi Rangkuti, PDI-P Sumut juga akan sangat selektif dalam menempatkan kader yang menjadi calon anggota legislatif, dengan lebih mengutamakan kader-kader partai yang benar-benar dekat dengan rakyat. Selain itu, PDI-P Sumut juga akan berupaya memenuhi kuota 30 persen bagi caleg perempuan, baik untuk DPRD kabupaten/kota, DPRD provinsi maupun DPR-RI. Para caleg juga diutamakan dari kalangan muda dengan prosentase antara 60 hingga 70 persen. "Mekanisme penjaringan dan penyaringan caleg juga kita lakukan dari bawah, mulai dari anak ranting hingga ke DPD dan kemudian baru diputuskan di pusat melalui rakernas. Sasaran kita para caleg itu benar-benar dikenal, disukai dan dekat dengan masyarakat," ujar Eddi Rangkuti. Pada bagian lain Panda Nababan juga menyatakan partainya juga akan menghindari pola kampanye dengan pengerahan massa menjelang Pemilu 2009. Para caleg diwajibkan untuk bekerja keras mendekati masyarakat dengan turun langsung ke akar rumput. "Tidak akan banyak lagi kampanye massal atau konvoi-konvoi. Kita akan terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008