Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia mengutuk serangan bom yg terjadi di negara bagian Gujarat dan Karnataka, India serta di Istambul, Turki, sepanjang akhir pekan. "Serangan tersebut menunjukkan bahwa serangan terorisme dapat terjadi dimana saja dan kapan saja," kata Jurubicara II Departemen Luar Negeri RI Kristiarto Soeryo Legowo di Jakarta, Senin. Oleh karena itu, lanjut dia, masyarakat internasional perlu terus meningkatkan kerja sama untuk menanggulangi tindak kejahatan tersebut. "Pemerintah Indonesia mengharapkan agar para pelaku dapat segera ditangkap dan diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," katanya. Pemerintah Indonesia, kata Kristiarto, juga menyampaikan ungkapan simpati dan belasungkawa terhadap Pemerintah India dan Pemerintah Turki serta keluarga para korban. Mengenai korban asal Indonesia, Kristiarto mengatakan bahwa Deplu RI telah melakukan koordinasi dengan KBRI New Delhi dan KBRI Ankara. "Diperoleh informasi sementara tidak terdapat warga Indonesia yang menjadi korban," ujarnya. Deplu RI, lanjut dia, juga telah meminta kedua KBRI tersebut untuk melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait setempat untuk memastikan tidak ada pula WNI yang menderita luka-luka. Serangkaian serangan bom terjadi di Ahmedabad negara bagian Gujarat (26 Juli) dan di Bangalore negara bagian Karnataka (25 juli) India serta di Istambul, Turki (27 Juli). Sedikitnya 45 orang tewas dan 161 orang luka-luka di Gujarat dan dua orang tewas di Bangalor, India sedangkan di Turki jumlah korban tewas sementara sekitar 15 orang dan luka-luka lebih dari 100 orang. Pasca-Bangalor diguncang tujuh bom dan Gujarat digoncang sedikitnya 16 bom maka semua kota di India bersiaga penuh.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008