Jakarta (ANTARA News)- Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar bank Jakarta, Selasa sore masih bergerak melemah, karena pelaku pasar berlanjut melepas mata uang Indonesia, sekalipun aksi lepas itu mulai berkurang. "Pelaku pasar masih melepas rupiah, karena belum muncul faktor baru yang mendukungnya sehingga koreksi terhadap rupiah masih terjadi," kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, Selasa. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turun menjadi Rp9.124/9.127 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.113/9.120 per dolar AS atau turun 11 poin. Rupiah sebelumnya sempat mencapai angka Rp9.105 per dolar AS, namun tidak berlangsung lama rupiah kembali melemah hingga mencapai Rp9.113 per dolar. Kostaman Thayib mengatakan, koreksi harga terhadap rupiah karena pelaku pasar melepas mata uang Indonesia (gain) setelah mengalami kenaikan yang tajam. Kondisi ini merupakan hal yang biasa di pasar uang, apabila mengalami kenaikan tajam, pelaku akan segera melepasnya untuk mencari untuk untung dan sebaliknya, katanya. Meski demikian, rupiah masih berpeluang untuk bisa menguat bahkan menembus angka Rp9.100 per dolar AS. "Kami optimis rupiah akan bisa menembus angka Rp9.100 per dolar karena aktifitas investor asing menempatkan dananya di instrumen Bank Indonesia (BI) masih tinggi," katanya. Sikap investor asing itu direalisasikan dengan terus menempatkan dananya di pasar domestik, sehingga dana di Surat Utang Negara (SUN) dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) meningkat. Apalagi, Amerika Serikat saat ini masih dilanda krisis keuangan dan berkurangnya ekspansi kredit sektor perumahan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008