Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menegpora) Adhyaksa Dault menyatakan kegeramannya atas batalnya pertungan Chris John dan akan memanggil petinju itu serta pelatih sekaligus manajernya Craig Christian untuk mendapatkan penjelasan atas seputar kejadian memalukan itu. Chris John sebagai juara bertahan dijadwalkan akan bertarung menghadapi petinju Australia asal Uganda Jackson Asiku di Jakarta, Mingu lalu (27/7). Tapi pertarungan tersebut akhirnya dibatalkan karena kedua petinju tidak melakukan timbang badan dan Chris John menjelang pertarungan dalam kondisi kelebihan berat badan (overweight) empat kilogram. Adhyaksa di hadapan puluhan wartawan di Jakarta, Selasa, dengan geram menegaskan bahwa batalnya pertarungan merupakan bukti dari tidak profesionalnya Chris John dalam menjadi kondisi fisik sehingga sehingga kelebihan berat badan. "Sebagai penanggung jawab tertinggi olahraga nasional, saya menegaskan bawha kejadian ini adalah sebuah hal sangat memalukan dan telah mencoreng citra bangsa. Saya akan panggil Chris John dan pelatihnya untuk mendapat penjelasan," katanya. Adhyaksa juga mengecam Craig, pelatih asal Australia tersebut seharusnya bertanggung jawab atas kondisi Chris John yang tidak hanya kelebihan berat badan, tapi juga kondisi fisik siap bertarung. Adhyaksa kemudian memperlihatkan hasil pemeriksaan bahwa VO2 Max Chris John berada di bawah standar, yaitu 43,9, jauh dari kondisi normal, yaitu 55. Terpisah dari kemelut masalah bisnis yang mengungkungi pertarungan Chris John, Adhyaksa menegaskan bahwa bagaimana pun, petinju harus tetap memperlihatkan sikap profesional dengan benar-benar menjadi kondisi fisik. Kelebihan berat badan menurutnya juga tidak bisa dijadikan alasan bagi kedua petinju untuk mangkir saat melakukan timbang badan yang merupakan sebuah keharusan. Sementara itu Ketua Bidang Hukum Badan Pengembangan dan Pengawasan Olahraga Profesional Indonesia (PB2OPI) Haryo Yuniarto membantah bahwa gelar juara dunia milik Chris John dicopot oleh WBA karena kasus tersebut. Menurut Haryo, Alan Kim sebagai supervisor tidak pernah menyebutkan pencopotan gelar dan pihak WBA masih menunggu surat berisi penjelasan dari BP2OPI sebelum mengambil keputusan.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008