Den Haag (ANTARA News) - Tersangka penjahat perang Radovan Karadzic tiba di Belanda, Rabu, untuk menghadapi sidang di Den Haag atas tuduhan melakukan pembantaian dalam perang Bosnia tahun 1992-1995. Mantan pemimpin Serbia Bosnia itu diperkirakan akan ditahan di sebuah pusat tahanan terdekat dan kemudian akan tampil di pengadilan kejahatan perang segera setelah itu. Pesawat yang membawa Karadzic mendarat di Bandara Rotterdam. Karadzic menghadapi dua tuduhan genosida karena mengepung Sarajevo selama 43 bulan dan pembantaian tahun 1995 terhadap 8.000 warga Muslim di Srebrenica, pembunuhan paling buruk di Eropa sejak Perang Dunia II. Karadzic yang ditangkap pekan lalu setelah 11 tahun melarikan diri, paling akhir berada dalam suasana bebas dengan menggunakan nama palsu, berjenggot dan menjadi tabib serta berambut panjang. Sebelumnya di Beograd, ia dikawal ke bandara oleh para petugas dari dinas rahasia Serbia. Sebuah konvoi jip hitam menjemput dia dari penjara menuju bandara ibukota itu. Pada Selasa, sekitar 10.000 anggota kelompok nasionalis, banyak yang diangkut oleh bus-bus dari pangkalan-pangkalan nasionalis pedesaan, untuk menunjukkan dukungan mereka kepada dia di tengah kota Beograd, meneriakkan namanya dan membawa spanduk-spanduk raksasa memuat fotonya. Bentrokan meletus ketika lusinan pemuda yang punya hubungan dengan kelompok-kelompok garis keras melemparkan batu-batu dan tong-tong sampah ke polisi anti huru hara. Sekitar 45 orang, sebagian besar mereka adalah polisi cedera. Pengiriman Karadzic ke Den Haag adalah penting bagi Serbia untuk menjamin hubungan lebih erat dengan Uni Eropa dan penangkapannya dianggap sebagai satu tanda jelas pro Barat pemerintah baru, yang dilantik awal bulan ini. Mengirimkan dia ke Den Haag diharapkan oleh pemerintah akan meredakan ketegangan dan menghentikan aksi protes lebih jauh tetapi juga akan memberikan keuntungan perdagangan Uni Eropa, demikian laporan Reuters. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008