Sanur, Bali (ANTARA News) - Sekitar 300 tanaman bonsai akan dipertontonkan dan dilombakan dalam Sanur Village Festival (SVF) ke-3 di Sanur, Bali, 6 hingga 10 Agustus mendatang. Lomba bonsai nasional SVF ke-3 diharapkan mampu menarik perhatian wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke Pulau Dewata, kata Koordinator Lomba Bonsai Nasional SVF ke-3, I Wayan Jelantik, di Sanur, Rabu. Menurut Wayan Jelantik, perkembangan bonsai di tanah air menunjukkan peningkatan yang pesat dengan berbagai aliran dan gaya. "Potensi ini juga mendasari masuknya lomba bonsai dalam agenda rutin SVF, dan ini akan diikuti sekitar 300 bonsai," katanya di sela-sela pendidikan dan pelatihan (diklat) juri bonsai tingkat nasional tersebut. Wayan Jelantik mengatakan, sekitar 150 bonsai lokal Bali akan ikut bersaing dengan peserta bonsai dari provinsi lain. "Tahun lalu, peserta lomba hanya dari Bali, namun kali ini diikuti dari seluruh Indonesia. Dan sejumlah karya bonsai kini sudah mulai di pajang di stan lomba di Jalan Segara Ayu, Sanur," ucapnya. Sementara itu, Koordinator Penggemar dan Pecinta Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Bali, Wayan Suwendra menyambut baik acara nasional ini sebagai ajang bertemunya para pecinta bonsai Indonesia. Seni bonsai di Bali menunjukan peningkatan yang cukup menggembirakan. "Jumlah pecinta terus berkembang dan kini di setiap kabupaten dan kota di Bali telah memiliki kepengurusan PPBI," kata Wayan Suwendra . Sebagai karya seni yang terus berkembang, maka bonsai memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Seni bonsai yang telah berkembang di Bali sejak tahun 1980-an kini makin akrab dengan kehidupan masyarakat Bali. "Sejumlah warga kini telah memanfaatkan seni bonsai sebagai komoditi bisnis. Karena satu bonsai dapat bernilai hingga ratusan juta rupiah," katanya. Menurut Suwendra, seni bonsai tidak lepas dari budaya. Kendati seni bonsai diadopsi dari luar Indonesia, namun karya seni itu di tanah air memiliki banyak keunggulan. "Kita hidup di daerah tropis, sehingga banyak sekali jenis tanaman yang bagus untuk dijadikan bonsai," katanya. (*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008