New York (ANTARA News) - Bank sentral AS, The Fed, mengumumkan, Rabu, bahwa mereka memperpanjang dua fasilitas pembiayaan darurat bagi perbankan hingga akhir Januari tahun depan, demikian dikutip dari situs resmi Financial Times. Kedua fasilitas tersebut dijadwalkan berakhir pada akhir September, dan pengumuman itu berarti kebijakan darurat tersebut akan tetap berlangsung hingga dilantiknya presiden baru AS. Pasar pun bereaksi positif atas langkah tersebut, hingga dolar AS langsung menguat. Meskipun demikian, waktu pengumuman yang hanya berselang seminggu dengan jadwal pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), menjadi kejutan tersendiri. Fasilitas "Term Securities Lending" (TSLF), yang menyediakan pinjaman dana, dan fasilitas "Primary Dealer Credit" (PDCF), yang memberikan pinjaman langsung pada perusahaan sekuritas, diperkenalkan pada Maret, bersamaan dengan pengumuman bantuan pembiayaan The Fed bagi JPMorgan Chase untuk mengambil alih Bear Stearns. "Langkah-langkah pencegahan ini menggarisbawahi bahwa kesulitan likuiditas tengah menghantam kita saat ini," kata Ciaran O'Hagan, analis pada Societe Generale The Fed menjelaskan langkah tersebut akibat terus labilnya situasi di pasar finansial, namun menambahkan bahwa fasilitas pembiayaan darurat itu akan segera dicabut ketika kondisi pasar finansial menjadi tenang. "Perpanjangan dan penyesuaian fasilitas terbaru The Fed itu tidak seharusnya dimaknai sebagai instrumen permanen The Fed ke depan," kata Marc Chandler, analis mata uang pada Brown Brothers Harriman. "Sebaliknya, The Fed sangat jelas bahwa PDCF dan TSLF bersifat sementara dan akan berakhir saat situasi darurat berlalu."(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008