Bandarlampung (ANTARA News) - Rumah Sakit swasta, RS Imanuel Way Halim, ditargetkan menjadi rumah sakit swasta rujukan pertama di wilayah Lampung tahun 2010, setelah berhasil mencapai akreditasi sesuai dengan standar Departemen Kesehatan RI. "Untuk itu, berbagai upaya telah dilaksanakan, di antaranya adalah memperbaiki mutu pelayanan sesuai dengan standar yang ditentukan Depkes, menyekolahkan tenaga medis dan paramedis, serta menyediakan sarana dan prasarana lainnya yang menunjang pelayanan rumah sakit," kata Dirut RS Imanuel Way Halim, dr Andreas Andoko, di Bandarlampung, Kamis. Dalam rangka menuju rumah sakit rujukan itu, ia menyatakan pembangunan konstruksi gedung baru RS Imanuel akan dilaksanakan pada Januari 2009, dan pembangunannya selesai selambat-lambatnya dua tahun sejak pembangunannya. Peletakan baru pertama akan dilaksanakan Sabtu (2/8). Gedung rumah sakit berlantai tiga itu dibangun senilai Rp30 miliar, dan pembiayannya berasal dari penghasilan rumah sakit itu sendiri. Dengan demikian, RS Imanuel direncanakan memiliki sekitar 300 tempat tidur. "Biaya sebesar itu baru untuk gedung saja, belum lagi untuk investasi peralatan medis dan penunjang medis, dan investasi sumber daya manusianya," katanya. Untuk mewujudkannya sebagai rumah sakit rujukan dan "family centered care", sejak tahun 2005 telah dilakukan perbaikan di bidang budaya kerja, konsolidasi internal dan perbaikan pelayanan medis dan paramedis. "Dengan demikian, pelayanan kesehatan masyarakat harus bermutu sesuai standar. Hal itu telah kita buktikan dengan meraih akreditasi dari Depkes," katanya. Berdasarkan informasi yang diperoleh ANTARA News, RS Imanuel merupakan rumah sakit swasta satu-satunya di Lampung yang telah memiliki sertifikat akreditasi sejak tahun 2007 lalu. RS Immanuel berhasil meraih akreditasi penuh selama tiga tahun untuk lima layanan, yakni Unit Gawat Darurat (UGD), manajemen, rekam medik, keperawatan dan pelayanan medis. RS Imanuel sekarang didukung dengan 14 dokter spesialis tetap (seperti dokter penyakit dalam, kebidanan dan kandungan, bedah, mata, THT, dokter kulit kelamin dan penyakit saraf), enam dokter umum, 123 perawat dengan kapasitas 112 tempat tidur.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008