Bandung (ANTARA News) - Tingkat kematian Usaha Kecil dan Menengah (UKM), terutama pada tiga tahun pertama, relatif tinggi. "Tingkat kematian UKM relatif tinggi, terutama dalam tiga tahun pertama rata-rata sekitar 50-60 persen," kata Guru Besar Ekonomi Unpad, Prof. Dr. Yuyun Wirasasmita, di Bandung, Jumat. Namun setelah tiga tahun, tingkat kematian UKM menurun menjadi 30-40 persen. Yuyun mengungkapkan, telah terjadi fenomena baru, UKM-UKM bermunculan setiap saat dalam jumlah yang semakin meningkat. Salah satunya berkat berbagai fasilitas yang diusahakan oleh pemerintah. Akan tetapi kehadiran mereka perlu mendapat pembinaan dan pendampingan usaha agar bisa melewati masa kritis dari pembangunan usahanya itu. "Pendampingan dirasakan sangat penting, berdasarkan beberapa studi menunjukkan tingkat kematian perusahaan menurun melalui pembinaan/pendampingan yang intensif," katanya. Yuyun menyebutkan, pendampingan yang ideal dimulai dari pengidentifikasian peluang, `start up` dan `depelopment` dengan materi yang meliputi sifat kewirausahaan, keterampilan bisnis dan pengetahuan teknis berdasarkan jenis usaha. Pengidentifikasian peluang sangat menentukan dan menjadi tahap inkubasi. "Jarak antara peluang dan start up merupakan `valley of death` atau lembah kematian bagi wirausaha," katanya. Ia merekomendasikan, pembinaan dalam tahap inkubasi harus dimatangkan meliputi penelitian pasar, produk atau jasa, aspek legal, keterampilan bisnis dan rencana usaha. Sedangkan dalam tahapan start up perlu diperhatikan strategi pembiayaan, strategi pemasaran, strategi lokasi, people skills atau keteranpilan berinteraksi dengan manusia. "Termasuk di dalamnya kemampuan memilih mitra bisnis, pendelegasian, jejaring kerja, keterampilan bernegosiasi dan kemampuan manajemen internal," ujarnya. Sedangkan dalam tahap depelopment, perlu penguatan karakteristik kewirausahaan, manajemen aset yang berharga, manajemen formal, sistem pengawasan serta informasi dan desain organisasi. "Secara keseluruhan lembaga pendamping berfungsi membantu kelahiran perusahaan baru yang berwawasan kewirausahaan," katanya. Pendamping bisnis juga memfasilitasi akses UKM kepada pasar tenaga kerja, keuangan, teknologi dan pasar, sehingga perusahaan bisa melewati tahapan krisis pada inkubasi, start up dan development. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008