Caracas, (ANTARA News) - Presiden Venezuela Hugo Chavez pada Kamis mengatakan ia akan menasionalisasi Bank of Venezuela, salah satu bank terbesar di negara itu, dan telah meminta pemilik bank itu yang berkewarganegaraan Spanyol, Grupo Santander, untuk bertemu guna menetapkan harga dalam transaksi tersebut. "Kami akan menasionalisasi Bank of Venezuela. Saya minta (Grupo Santander) untuk datang dan memulai perundingan," kata Chavez yang beraliran kiri dalam pidato di televisi dan radio. "Mereka ingin menjual bank itu kepada bankir Venezuela, dan sebagai kepala negara saya katakan tidak. Jual bank itu ke pemerintah, kepada negara. Kami akan menyehatkan Bank of Venezuela. Kami sangat perlu bank dengan besaran seperti itu," kata Chavez seperti diwartakan AFP. Chavez mengatakan grup Santander menarik tawarannya untuk menjual bank itu kepada seorang bankir swasta begitu pemerintah menyatakan keinginannya. Ia mengatakan ia memiliki "salinan dokumen perjanjian pendahuluan" antara Santander dan bankir itu, yang jati dirinya tidak ia buka. Chavez mengatakan ia memperkirakan munculnya reaksi yang tidak menyenangkan dari Spanyol. "Akan ada berita uatama di media Spanyol. "Apakah Chavez merugikan Spanyol... untuk membatalkan hubungan (diplomatik) yang baru saja diperbaiki," katanya, seraya menyebutkan pertemuan pekan lalu di Spanyol dengan Raja Juan Carlos dan Perdana Menteri Jose Luis Rodriguez Zapatero. Pertemuan itu menutup pertengkaran diplomatik tentang percekcokan ucapan antara Chavez dam raja pada pertemuan tingkat tinggi Amerika Latin di Santiago pada November, ketika raja berkata kepada Chavez untuk "diam." Sejumlah laporan menunjuk Victor Vargas, pemilik Banco Occidental de Descuento, sebagai yang disebut-sebut sebagai bankir tanpa nama. Vargas juga keluarga raja Spanyol. Presiden Bank of Venezuela, Michel Goguikian pada Juni membantah banknya akan dijual setelah saham bank melonjak di pasar modal Caracas karena ada rumor tentang bakal ada transaksi. Grupo Santander, bank terbesar di Amerika Latin America dengan 4.500 cabang, memperoleh sepertiga labanya pada 2007 dari kawasan itu. Dalam laporan tahunannya grup itu mengatakan operasinya di Venezuela beresiko. "Peristiwa politik di Venezuela menunjukkan risiko yang meningkat, pemerintah Venezuela dapat menasionalisasi atau dengan cara lain campur tangan dalam operasi anak perusahaan kami di Venezuela," kata pernyataan Santander. Bank of Venezuela dinasionalisasi pada krisis finansial 1994 di negara itu dan dijual dua tahun kemudian dalam lelang publik kepada Grupo Santander senilai 351,5 juta dolar AS. Dengan lebih dari 300 cabang di seluruh Venezuela, bank itu diperkirakan memiliki aset 891 juta dolar AS. Pada 2007 bank itu memperoleh laba 325,3 juta dolar AS. Sejak tahun lalu Chavez, presiden populis pertama yang dipilih 10 tahun lalu, telah menasionalisasi pembangkit listrik, telekomunikasi, perusahaan semen dan minyak, sejumlah mereka adalah milik asing. Nasionalisasi itu, sejauh ini, terlaksana setelah ada kesepakatan keuangan dengan pemilik perusahaan. Selama kunjungannya ke Eropa baru-baru ini, Chavez mengatakan akan menjual ke Spantol lebih dari 10.000 barel minyak per hari seharga 100 dolar AS per barel sebagai pertukaran dengan impor peralatan kesehatan dan barang-barang lainnya. Chavez mengatakan ia juga setuju selama kunjungan itu untuk mengizinkan perusahaan minyak Spanyol, Repsol untuk meningkatkan keberadaanya di lajur minyak Orinoco di sebelah timur Venezuela. Perusahaan minyak milik negara, PDVSA memperkirakan terdapat total 235 miliar barel minyak mentah di lajur Orinoco itu. (*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2008