Cincinnati, Ohio (ANTARA News) - Dominasi Roger Federer selama 4,5 tahun sebagai petenis nomor satu dunia kemungkinan akan berakhir pekan ini, menyusul kekalahan Federer 6-7, 6-4, 6-7 dari petenis Kroasia, Ivo Karlovic, pada putaran ketiga turnamen ATP Cincinnati Masters, Kamis. Petenis Spanyol, Rafael Nadal, yang mengalahkan Federer dalam final Prancis Terbuka dan Wimbledon tahun ini, dipastikan akan mengambil alih kedudukan peringkat satu dunia dari petenis asal Swiss itu jika ia memenangi turnamen ini pada final hari Minggu. Karlovic dengan tinggi badan mencapai 2,08 meter, yang memukul lebih banyak ace dan memenangi lebih banyak servis dibanding pemain lain dalam Tur ATP tahun ini, melakukan tekanan secara konstan. Karlovic, yang melakukan 22 kali pukulan ace dan lebih banyak lagi servis yang menentukan kemenangannya, juga memainkan lebih banyak tiebreaks dibanding siapa pun pada musim ini. Ini merupakan skenario terburuk bagi Federer yang sudah berada di bawah tekanan. Petenis Swiss itu masih berusaha memulihkan diri dari perasaan tertekan dan penuh emosi akibat kemunduran dalam karirnya -- kekalahan di Wimbledon dari Nadal tiga setengah pekan lalu -- dan juga perasaan tidak percaya dirinya yang menurun. "Tidak mudah untuk bermain dengan baik dari kondisi paling lemah dan tertinggal ke kondisi terkuat," ujar Federer kepada wartawan, seperti ditulis Reuters. "Tetapi saya harus menghadapi permainan Ivo di semua permukaan dan ia memang bermain dengan sangat baik," ucapnya. "Namun apa yang akan anda lakukan hari ini jika ia melakukan servis seperti itu? Mungkin kalau saya menang di set pertama saya akan duduk di sini dan keadaan akan menjadi lain, tetapi bukan itu masalahnya," katanya. Pekan lalu Federer juga kalah di babak pembukaan di Toronto dari petenis Prancis, bukan unggulan, Gilles Simon, dan di Cincinnati ini, ia juga hampir tersingkir di babak awal lagi, namun berhasil menang saat melawan petenis AS, Robbie Ginepri. (*)

Pewarta: muhaj
COPYRIGHT © ANTARA 2008