Kediri (ANTARA News) - Juru kunci Gunung Kelud, Mbah Ronggo memimpin ritual di sekitar kubah lava yang menutup danau kawah yang berada di Dusun Margomulyo, Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jatim itu. Ritual yang diikuti sekitar 20 orang pada Jumat siang itu merupakan salah satu rangkaian menjelang pembukaan kembali obyek wisata Gunung Kelud sejak mengalami peningkatan aktivitas pada 11 September 2007 lalu. Beberapa warga Dusun Sugihwaras melingkar dengan mengelilingi jajanan tradisional yang di tengah-tengahnya terdapat kemenyan sebagai sesajian. Setelah mulutnya kumat-kamit membaca mantera, Mbah Ronggo mengucap salam kepada beberapa warga yang mengikuti ritual pertama kalinya sejak gunung api berketinggian 1.731 meter itu dinyatakan tertutup untuk umum pada 11 September 2007 lalu itu. "Mudah-mudahan, semua warga dan pengunjung Gunung Kelud diberi keselamatan dan tidak ada gangguan apapun," kata Mbah Ronggo dalam Bahasa Jawa. Setelah itu Mbah Ronggo menuruni tangga yang sebelumnya diperuntukkan bagi wisatawan yang ingin menikmati hangatnya air danau kawah. Sementara beberapa warga tetap berada di mulut terowongan menuju kawah. Persis di kaki kubah lava itu, kedua telapak tangan Mbah Ronggo dirapatkan selama beberapa menit kemudian dilanjutkan dengan meletakkan sebuah sesajian. Kendati masih berstatus Waspada (Level II), namun Pemkab Kediri telah mendapat izin dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk membuka obyek wisata yang kini sudah tidak lagi terdapat danau kawah dengan air hangat itu. Menurut rencana, obyek wisata Gunung Kelud akan dibuka oleh Bupati Sutrisno, Minggu (3/8) mendatang dengan ditandai pembukaan pintu gerbang yang berada di sebelah barat areal parkir. Sejak statusnya dinaikkan dari Aktif Normal menjadi Waspada pada 11 September 2007 lalu, gunung api berketinggian 1.731 meter dari permukaan laut itu dinyatakan tertutup untuk umum. Namun setelah puncak krisis yang terjadi pada 3 November 2007 hanya menghasilkan letusan efusif, maka lima hari kemudian status Gunung Kelud diturunkan dari Awas (Level IV) menjadi Siaga (Level III). Kendati sudah mengalami penurunan aktivitas, namun warga diingatkan untuk tetap waspada mengingat kubah lava yang menutup hampir seluruh permukaan danau kawah itu masih mengeluarkan energi panas. Bahkan Mbah Ronggo sendiri menganggap, Gunung Kelud masih akan meletus lagi. "Tapi kapan meletusnya, hanya Tuhan yang tahu," katanya usai ritual. Gunung Kelud terakhir kali meletus pada 10 Februari 1990 yang mengakibatkan 34 orang meninggal dunia. Krisis yang terjadi pada 11 September-3 November 2007 telah menghasilkan letusan efusif yang tidak sampai mengganggu aktivitas warga. Meski demikian, sejak statusnya terus menunjukkan peningkatan yang ditandai makin banyaknya gempa tektonik dangkal dan gempa tremor, warga yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III diungsikan ke beberapa tempat pada bulan Oktober 2007 lalu. Saat itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan beberapa menteri anggota Kabinet Indonesia Bersatu berkesempatan menginap di tenda pengungsian di Desa Pluncing, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri dan sempat bertemu dengan Mbah Ronggo di tempat pengungsian Desa Segaran, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri. Sebelumnya Mbah Ronggo sempat menolak mengungsi, namun akhirnya berhasil diangkut secara paksa dengan kendaraan patroli milik Polsek Ngancar untuk dibawa ke Desa Segaran.(*)

Pewarta: bwahy
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008