Bengkulu (ANTARA News) - Pengamat politik dari Universitas Bengkulu (Unib), Lamhir Syam Sinaga, menilai Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang usianya di bawah lima puluh tahun (Balita) sudah saatnya dimunculkan dalam Pilpres mendatang. "Menurut saya memang sudah saatnya kader-kader muda diberi kesempatan untuk memimpin bangsa ini," katanya di Bengkulu, Jumat. Ia mengaku, sepakat dengan wacana yang dilontarkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengenai Capres "Balita", tapi tentunya harus tetap memperhatikan kemampuan dan kredibilitasnya, jangan hanya dilihat dari umurnya saja. Sejarah bangsa ini tidak terlepas dari para pemuda, mulai dari Sumpah Pemuda 1928, dan Soekarno serta Soeharto pun yang membuat perubahan cukup besar dalam pekembangan bangsa ini, ketika pertama kali menjadi presiden usianya masih muda. Masa reformasi saat ini, kata dia, juga digulirkan oleh para pemuda, namun dalam sembilan tahun perjalanan reformasi belum dan pemuda yang diberi kesempatan untuk menjadi Capres ataupun Cawapres. "Jadi, menurut saya kini saatnya yang muda diberi kesempatan. Saya tidak bermakud membuat dikotomi tua dan muda, hanya akan lebih baik kalau yang muda diberi peluang," ujarnya. Lamhir juga menjelaskan, cukup banyak kader yang muda yang akan mampu memimpin bangsa ini, diantaranya yakni Gamawan Fauzi yang kini menjabat Gubernur Sumatera Barat. "Saya melihat Gamawan Fauzi bisa dimajukan. Selain berpengalaman dibidang pemerintahan dia juga dikenal sebagai pejabat yang bersih," katanya. Hanya, lanjut dia, kalau Gubernur Sumatera Barat itu akan diusung harus dipasangkan dengan yang lebih senior, sebagai penyeimbangnya. Untuk figur muda lainnya, menurut dia, banyak tapi yang paling menonjol Gamawan Fauzi, karena selain muda juga matang. Mengenai para figur senior, menurut dia, cukup banyak yang layak dimajukan sebagai Capres seperti Susilo Bambang Yudhoyono, Akbar Tandjung, Wiranto, Prabowo Subianto, Megawati Soekarnoputri dan Sri Sultan Hamengkubuwono X.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008