Bangkok, (ANTARA News/TNA)-Para pemrotes Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD), satu koalisi anti pemerintah Sabtu bergerak ke Kuil Buddha Zamrud di Bangkok, untuk menentang rencana pemerintah yang akan mengubah konstitusi dan bagi Thailand menguasai kembali kuil Preah Vihear dari Kamboja. Lebih dari 200 petugas keamanan aktivis demokrasi PAD membantu menjaga ketertiban ketika bergerak dari lokasi protes utama mereka di Jembatan Makkawan, melewati Monumen Demokrasi menuju kuil itu. Berdasarkan sejarah kapel pribadi raja-raja dinasti Chakri, kuil itu adalah `jantung` spritual Thailand. Jumlah polisi Bangkok yang bertugas juga diperkuat untuk mencegah kelompok-kelompok pro pemerintah tidak akan menyerang PAD yang anti pemerintah selama demonstrasi mereka. Lebih banyak pendukung PAD dari pedesaan bergabung dengan unjukrasa Jumat petang dibawah guyuran hujan. Kuil Preah Vihear yang dibangun pada abad ke-11 ditetapkan oleh Mahkamah Internasional tahun 1962 sebagai milik Kamboja dan dinyatakan sebagai situs Warisan Dunia awal Juli. Dua negara bertetangga itu kini terlibat sengketa menyangkut tanah seluas 4,6 kilometer persegi sekeliling kuil itu. Para pengunjukrasa PAD yang dipimpin seorang pemimpin inti , Sondhi Limthongkul, Jumat menyelenggarakan satu acara ritual dan meminta `berkah hari matahari` selama gerhana Jumat dengan tujuan mengusir setan dan Thailand dapat mengambil kembali Preah Vihear. Acara itu dilakukan setelah isteri PM Kamboja Hun Senn menyelenggarakan satu ritual di kuil Preah Vihear , juga pada hari Jumat, untuk meminta berkah agar negaranya selamat dan memberikannya kekuatan dalam sengketanya dengan Thailand.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2008