Pekanbaru (ANTARA News) - Kabut asap mulai menyelimuti sejumlah daerah di Provinsi Riau karena dipicu oleh terus bertambahnya jumlah titik api (hot spot) dalam beberapa hari terakhir, dengan rata-rata mencapai 100 hot spot dalam sehari. Berdasarkan pantuan satelit NOAA di Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Pekanbaru, Minggu, tercatat sebanyak 136 hot spot berada di Riau. Jumlah tersebut merupakan yang terbanyak dari seluruh hot spot di Sumatera yang terpantau sebanyak 361 titik. Staf Analisas BMG Pekanbaru, Slamet Riyadi mengatakan, kabut asap paling terasa terjadi pada pagi hari yang mengakibatkan jarak pandang hanya sejauh 2 kilometer (Km). "Jarak pandang mulai membaik pada siang hari yakni mencapai 8 Km, dan kondisi belum membahayakan untuk penerbangan pesawat," katanya. Selain itu, kondisi kabut asap di Riau juga dipicu dari kabut kiriman dari Provinsi tetangga seperti Jambi dan Sumatera Selatan karena kecenderungan angin bertiup dari arah Tenggara. Kedua provinsi tersebut berdasarkan pantuan BMG memiliki 61 dan 72 hot spot. Menurut dia, dalam tiga hari terakhir, jumlah hot spot di Riau rata-rata mencapai 100 titik per hari. Pada awal Agustus, tercatat sebanyak 112 hot spot terpantau dan bertambah menjadi 196 titik sehari setelahnya, sebelum kembali berkurang hingga 136 titik pada Minggu. "Kecenderungan hot spot terus bertambah sangat besar karena dalam tiga hari ke depan diperkirakan belum akan turun hujan. Sedangkan indeks kekeringan udara dalam level ekstreem dengan suhu rata-rata 34 derajat celcius," kata Slamet Riyadi. Adapun, penyebaran titik api terdapat di 10 dari 11 kabupaten dan kota di Riau, kecuali Pekanbaru. Hot spot terbanyak terpantau di Pelalawan dengan 23 titik, Rokan Hulu (22), Kampar (21), Rokan Hilir (15), Siak (14), Indragiri Hilir (13), Indragiri Hulu (10), Kuantan Sengingi (8) dan Dumai (1).(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008