Sanur (ANTARA News) - Ketua Umum Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Pusat, Sapto Darsono mengatakan, wilayah Nusantara sebagai daerah tropis yang memiliki jenis pepohonan terbanyak kedua di dunia setelah Brasil, potensial aneka macam bibit bonsai. "Kita berpeluang mendapatkan aneka jenis pepohonan sebagai bibit atau bakal bonsai. Jenis apa yang diminati mudah kita dapatkan," kata Sapto Darsono pada pembukaan Kontes Bonsai Nasional 2008 serangkaian kegiatan Sanur Village Festival (SVF) ke-3 di Sanur, Bali, Minggu malam. Ia mengatakan, aneka jenis bonsai di Indonesia terus berkembang seiring bertambahnya penggemar, yakni yang menjadi anggota PPBI saja sudah mencapai sekitar 70.000 orang tersebar di berbagai daerah. Seiring perkembangan tersebut, Bali sebagai pusat pariwisata diharapkan menjadi gerbang promosi bonsai untuk pasar dunia. "Seperti saat ini, tanpa kita undang wisatawan manacanegara banyak yang datang," kata Sapto. Sementara Koordinator Kontes Bonsai Nasional 2008, I Wayan Jelantik mengatakan, ratusan bonsai dari berbagai daerah ikut serta dalam kegiatan tersebut. Padahal kontes seni pohon kerdil tersebut baru digelar yang kedua kalinya dalam SVF. "Sebagai karya seni yang terus berkembang, bonsai memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi," ucapnya seraya menyebutkan, di Bali seni bonsai berkembang sejak tahun 1980-an. Tanaman bonsai semakin akrab dengan kehidupan masyarakat, bahkan banyak warga yang telah memanfaatkan seni bonsai sebagai komoditi bisnis. Satu bonsai ada yang bernilai hingga ratusan juta rupiah. "Seni bonsai tidak lepas dari budaya. Kendati seni bonsai diadopsi dari luar negeri, tetapi di di tanah air memiliki banyak keunggulan," kata Jelantik.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008