Jayapura, (ANTARA News) - Ribuan warga Jayapura, ibukota Provinsi Papua menggelar unjuk rasa di Kantor Gubernur Provinsi Papua, Senin untuk minta agar seluruh masyarakat Indonesia tetap mempertahankan Negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila. ANTARA melaporkan, sejak Pkl.07.30 WIT warga masyarakat Jayapura dan sekitarnya berbondong-bondong mendatangi Kantor Gubernur Papua. Mereka berjalan kaki secara tertib dan ada pula yang mengendarai sepeda motor, menumpang angkutan umum dan bus carteran. Dalam perjalanan dari kampung-kampung menuju jantung kota Jayapura, para pengunjuk rasa itu menyanyikan lagu-lagu kerohanian. Mereka pun mengenakan kartu tanda pengenal disertai cap penyelenggara yaitu Forum Komunikasi Kristen Indonesia (FKKI) Provinsi Papua. Srus lalulintas di kota Jayapura mecet total karena berbagai ruas jalan di kota ini dipadati para pengunjuk rasa yang mayoritas terdiri dari kaum muda dan remaja. Polisi lalulintas sibuk mengatur ratusan kendaraan yang sedang menuju ke Kantor Gubernur Provinsi Papua. Sedangkan di pintu gerbang Kantor Gubernur Provinsi Papua tampak polisi berpakaian operasi berjaga-jaga. Koordinator demo, Salmon Yumame mengatakan, salah satu agenda unjuk rasa damai ribuan warga Jayapura juga adalah menyampaikan penolakan terhadap Surat Keputusan Bersama lima menteri tentang pengalihan jam kerja industri yang telah ditandatangani Menteri BUMN Sofyan Djalil, Mendagri Mardiyanto, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Menperin Fahmi Idris dan Menakertrans Erman Soeparno. "Kami menjamin pada unjuk rasa damai ini tidak akan terjadi tindakan anarkis namun secara tertib datang ke Kantor Gubernur Papua dan DPR Papua menyampaikan aspirasi ini. Kami ingin menegaskan Negara RI berdasarkan Pancasila," katanya. Hingga berita ini disiarkan, ribuan pengunjuk rasa masih berkumpul di halaman Kantor Gubernur Provinsi Papua kawasan DOK II. Mereka menyanyikan lagu-lagu rohani dan membentangkan spanduk.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2008