Yogyakarta (ANTARA News) - Sekitar 50 abdi dalem keprajan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menggelar doa bersama bagi keselamatan keluarga keraton di depan pintu gerbang Istana Kepresidenan/Gedung Agung di Jalan Ahmad Yani Kota Yogyakarta, Senin malam. Mereka dengan mengenakan busana adat Jawa berupa kain panjang, baju surjan, tutup kepala Blangkon dan menyandang Keris, tampak dengan khusuk berdoa memanjatkan permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Prosesi gelar doa bersama yang berlangsung dari pukul 20.00 Wib hingga 21.00 WIB memperoleh perhatian dari warga Yogyakarta yang saat itu tengah melintas di Jalan Ahmad Yani. Koordinator doa bersama, Ariesman mengatakan tujuan kegiatan ini adalah mendoakan para keluarga keraton khususnya bagi arwah Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Selain itu, juga mendoakan Sri Sultan HB X agar diberikan umur panjang dan sebagai pemimpin di DIY dapat menahan godaan. Dalam doa itu, mereka juga mengharapkan agar Sultan HB X tetap mengayomi rakyat Yogyakarta, meskipun nanti tidak lagi jadi gubernur DIY atau maju menjadi calon presiden. "Yang penting kami sebagai warga Yogyakarta meminta Sultan HB X untuk tetap menjadi pengayom rakyat dan kami tidak ingin kehilangan seorang pemimpin seperti Sultan HB X," katanya. Pada kesempatan itu, mereka berdoa agar Rancangan Undang-Undang Keistimewaan (RUUK) segera disahkan, sehingga rakyat Yogyakarta tidak cemas dalam penantian status DIY. "Pemerintah hendaknya jangan menggantung status DIY, karenanya segera menununtaskan masalah RUUK," katanya.(*)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008