Brussel (ANTARA News) - Zona euro akan lolos dari sebuah resesi, namun pertumbuhannya diperkirakan mengalami penurunan signifikan, kata Dana Moneter Internasional (IMF) dalam sebuah laporannya yang dipublikasikan Senin. "Pertumbuhan kemungkinan akan melambat substansial tahun ini, sebelum menguat kembali tahun depan," kata laporan dari dewan eksekutif IMF. "Skenario pusat" yang mendasari proyeksi IMF, Uni Eropa dan Bank Sentral Eropa (ECB) "adalah sebuah pelambatan signifikan, namun bukan resesi atau periode aktivitasa yang lesu berkepanjangan," sebagaimana terlihat pada 2002-2005, kata laporan. IMF memperkirakan pertumbuhan 1,7 persen di 15 negara zona euro tahun ini dan 1,2 persen pada 2009. Kondisi tersebut meliputi "sebuah pelambatan pada 2008 dan kecenderungan percepatan kembali selama 2009," tambah laporan tersebut. Pertumbuhan zona euro tahun lalu mencapai 2,6 persen. Inflasi zona euro pada rekor tertinggi akibat tingginya harga makanan dan energi, "akan turun dari level sekarang, meski risikonya tetap tinggi." Inflasi zona euro mencatat angka tertinggi pada Juli pada rekor 4,1 persen, menurut estimasi pertama UE pekan lalu. Dengan perdagangan minyak pada rekor penutupan 150 dolar AS per barrel bulan ini, inflasi zona euro melesat ke posisi tertinggi sejak blok ini dibentuk pada 1999. IMF melihat kondisinya akan normal kembali pada tahun depan bergerak "menjadi di bawah du persen pada 2009," membawa kembali inflasi sejalan dengan target ECB. IMF mengakui bahwa target ECB dan UE ini "sedikit optimistis". Lembaga ini memprediksi harga pangan dan energi akan stabil pada tahun depan, demikian AFP.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008