Jakarta (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai sedang mencari tokoh-tokoh nasional yang memiliki kapabilitas, akseptabilitas dan profesionalitas di berbagai bidang untuk menjadi calon anggota legislatif (caleg). "Memang Partai Golkar sedang mencari orang-orang yang memiliki kapabilitas, akseptabilitas dan profesionalitas di bidangnya dalam rangka memperkuat legislatif," kata Ketua Pelaksana Harian II Badan Pengendalian dan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Golkar Firman Soebagyo di Jakarta, Kamis. Sebelumnya, nama pengamat politik dari CSIS Indra Jaya Piliang disebut-sebut akan menjadi calon legislatif dari Partai Golkar. Indra akan masuk sebagai caleg partai berlambang pohon beringin tersebut dari daerah pemilihan Sumatera Barat II yang meliputi Kota Pariaman, Kota Payakumbuh, Kota Bukittinggi, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Agam, Kabupaten Pasaman, dan Kabupaten Pasaman Barat. Menurut Firman, kehadiran para profesional tersebut merupakan bagian dari keputusan Rapimnas Partai Golkar yang menyebutkan bahwa pada Pemilu 2009, partai memberikan kuota 10 persen caleg yang berasal dari purnawirawan TNI/Polri yang memiliki ikatan emosional, para PNS yang sebelumnya terkendala oleh UU, serta profesional, maupun pengusaha yang selama ini juga ada di belakang layar. "Termasuk di dalamnya para pengamat politik dan akademisi yang selama ini memang merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari Partai Golkar," kata Firman. Mengenai Indra Jaya Piliang sendiri, Firman menegaskan sudah hampir 100 persen akan menjadi caleg dari Partai Golkar. Sementara mengenai nomor urut Indra, tambah Firman, saat ini sedang dalam pembahasan DPP. "Kalau bicara masalah nomor urut, kita lihat ketentuan undang-undang. Tapi tokoh-tokoh populer akan bisa memenuhi itu. Yang utama tujuan Partai Golkar adalah mengedepankan profesionalisme legislatif supaya ke depan bisa lebih efektif kinerjanya, karena tugas legislatif ke depan sangat luar biasa beratnya," kata Firman. Firman menegaskan kehadiran muka-muka baru dalam caleg Partai Golkar tidak merusak sistem internal partai. Firman juga menepis kemungkinan adanya kecemburuan dari kader-kader lama partai. "Masih bisa diterima dan memang harus bisa diterima kalau kita punya kepentingan yang lebih besar yakni untuk memperkuat legislatif," kata Firman. Sampai saat ini, tambah Firman, ada beberapa nama profesional yang sudah dalam proses untuk masuk sebagai caleg partai Golkar, antara lain dua pengamat ekonomi, Aviliani dan Umar Juoro. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008